33 Kalimat Bijak Motivasi Ustadz Felix Siauw, No 20 Joss Banget

Terkadang, ketika sedang galau, kita butuh kalimat bijak motivasi. Ketika sedang merasa sendiri, kita butuh kalimat bijak motivasi. Atau bahkan sedang dalam hidup penuh semangat, kita pun butuh kalimat bijak motivasi. Dalam segala kondisi, kita butuh penyemangat, terurai dalam rangkaian kalimat bijak motivasi. 

Kali ini, abufadli.com menyuguhkan kepada teman-teman semua, 33 kalimat bijak motivasi dari seorang yang terkenal, yakni Ustadz Felix Siauw. Semoga bisa menjadi penyemangat bagi jiwa kita. Selamat membaca. 

33 Kalimat Bijak Motivasi Ustadz Felix Siauw, No 20 Joss Banget


33 Kalimat Bijak Motivasi Ustadz Felix Siauw, No 20 Joss Banget

1. Mungkin selama ini Allah meghijabmu dari mahligai pernikahan yang lo harapkan karena maksiat lo tetap jalan.

2. Dengannya kau mungkin akan merasakan apa beda cinta ikhlas sejati dengan cinta nafsu yang hanya perlu pelampiasan.

3. Yang menarik bagi mata, belum tentu menyenangkan jiwa.

4. Sukakah bila engkau dapat fitnah karena foto? Lelaki membayangkanmu buka aurat padahal sudah dihijab?

5. Seolah-olah ibu rumah tangga pekerjaan tanpa perlu pengetahuan, padahal jadi ibu adalah pekerjaan sulit penuh tantangan.

6. Aku belajar dan membaca agar umur orang lain berguna bagiku, dan aku menulis agar orang lain mengambil manfaat atas umurku.

7. Bila seseorang banyak melatih dan mengulang, terpaksa ataupun sukarela, dia pasti akan menguasai keahlian tertentu. Inilah namanya pembentukan kebiasaan alias habits.

8. Ilmu itu ada dimana-mana, pengetahuan dimana-mana tersebar, kalau kita bersedia membaca, dan bersedia mendengar.

9. Belajar mencintai itu perlu waktu, belajar melupakan juga perlu waktu.

10. Merasa hina atas maksiat dosa itu biasa, namun jangan sampai sebabkan malu berdoa.

11. Pantaskah berbicara tentang sayang, berkata tentang cinta, sementara disaat yang sama amalnya selalu ajak maksiat?

12. Yang bijak mencari kebenaran dari nasihat, yang bebal mencari kesalahan dari penasihat.

13. Hati lo akan lebih ringan saat hadapkan wajah lo pada kiblat saat shalat, tiada kebohongan dan nifaq yang lo pikul.

14. Selesaikan apa yang sudah engkau mulaikan, jangan memulai yang tak bisa engkau selesaikan.

15. Apa yang dikerjakan sepenuh hati, hasilnya akan juga dirasakan oleh hati.

16. Yang pacaran pantaskah panggil memanggil dengan sebutan ayah-bunda, sementara lo masih menadahkan tangan untuk biaya?

17. Bagiku lebih baik tangis kesedihanmu, daripada kelak tangis penyesalanmu.

18. Satu saat nanti, yakinlah engkau akan bersyukur telah mengambil keputusan yang tepat dengan taatmu.

19. Jangan selalu ingin menyalahkan orang lain, karena dengannya kita buta kesalahan diri sendiri.

20. Mengubah itu menyampaikan apa yang diperlukan, bukan menyampaikan apa yang diinginkan.

21. Uang tidak bisa membeli ketaatan dan kepatuhan anak, atas waktu ibunya bukan kantor yang punya namun anak lebih berhak.

22. Kesalahan yang diulang berkali-kali akan jadi kewajaran.

23. Benci itu cinta yang meluap-luap tak ada penyalurannya, atau cinta yang tertunda balasannya.

24. Pantaskah lo katakan diri lo menjaganya, padahal justru cumbu rayu haram lo merusak akal dan fisiknya?

25. Berhentilah bermaksiat dengannya Allah akan turunkan cahaya kebaikan yang mengisi relung yang selama ini gelap gulita.

26. Beri dirimu waktu untuk ketahui bukan hanya apa yang engkau inginkan, tapi apa yang Allah kehendaki bagimu.

27. Kesadaran itu sudah setengah kebaikan, setengahnya lagi tergantung kemauan.

28. Engkau tak kan mati tanpanya, karena bukan karenanya engkau hidup. Pahami seutuhnya hidup-matimu hanya Allah.

29. Kita dilahirkan tanpa ada membawa sesuatu, jangan sampai pula tidak meninggalkan sesuatu.

30. Pantaskah rencanakan masa depan, rancang apa yang ada di hadapan sementara saat sekarang saja tak berani bilang nikah?

31. Bila tidak engkau segerakan, setiap lisan padanya adalah dosa, setiap sentuhan adalah maksiat, setiap pandangan akan dihisab.

32. Tidak penting siapa yang memulai, yang penting siapa yang mengakhiri.

33. Tanda kemauan itu daya upaya, tanda tidak mau ialah berdalih.

Referensi: DI SINI