10 Mutiara Nasehat Al Ustadz Al Waalid Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله

Hari ini berita duka menyeruak, salah satu ustadz telah wafat. Beliau adalah Ustadz Al Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Semoga Allah Subhanahu WA Ta'ala menempatkannya di tempat terbaik. Yang saya ingat darinnama beliau adalah setiap membaca dzikir pagi petang, yang disusun oleh beliau. 

Dalam postingan kali ini, saya tampilkan Mutiara Nasehat Al Ustadz Al Waalid Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله وشفاه , semoga ini juga menjadi jariyah amal bagi beliau. 

Ustadz Al Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Mutiara Nasehat Al Ustadz Al Waalid Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله 

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن سار على نهجه إلى يوم القيامة، أما بعد:

1. Selama kita kuat berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah ‘ala Fahmis Salaf, maka Allah akan tolong kita.

2. Seorang da’i, ustadz dan guru, ketika ia berada di rumah, maka  harus menggunakan waktu untuk dirinya dengan baca Al-Qur’an, muraja’aah pelajaran dan kalau mampu dia menulis artikel, buku-buku yang bermanfaat, dan meluangkan waktu juga untuk istri dan anak-anak.

3. Jagalah keluarga, istri dan anak-anak, mereka wajib kita didik dan ajarkan adab dan akhlak yang mulia, nasehati mereka meskipun kadang kita agak keras, karena tanggung jawab kita berat di hadapan Allah pada hari kiamat. Jangan kita seperti lilin menerangi orang lain tapi lupa diri dan terbakar.

Allah Ta’aala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (Qs. At Tahrim : 6).

4. Sebagai da’i, ustadz, guru, harus mengatur waktu sebaik-baiknya, atur waktu untuk membaca, belajar dan muraja’ah, atur juga untuk istri, anak dan orang tua. 

Jangan banyak mengisi kajian, sibuk dengan pertemuan, dan hal-hal yg tidak bermanfaat,  tapi harus sibuk dengan ilmu, belajar dan muraja'ah dan sibuk untuk mengamalkan ilmu.

5. Harus tatsabbut -teliti dan koreksi- dalam menyebarkan hadits, takhrij dan derajatnya, karena banyak sekali orang yg menyebarkan hadits-hadits Dha’if dan Palsu. Ini wajib hati-hati, supaya kita tidak terkena ancaman berdusta atas nama Nabi Muhammad shallallahu alahi wasallam atau jangan menjadi seorang pendusta.

6. Jangan terburu-buru dalam mengeluarkan tulisan dan buku, cek lebih dahulu dan baca lagi berulang-ulang. Kita wajib teliti dalam menulis. Kalau salah koreksi lagi, kalau perlu dikoreksi oleh ustadz yang lain atau oleh murid yang senior yang mampu untuk mengoreksi tulisan kita.

7. Bersabarlah dalam menghadapi cobaan, ujian dan musibah yang Allah sudah taqdirkan. Dan apa yang Allah takdirkan untuk kita, itu yang terbaik untuk kita.

8. Perjuangan Dakwah ini masih panjang, maka kita wajib terus berjuang dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada ummat meskipun banyak tantangan. 

Kita tidak boleh takut menghadapi rintangan dakwah. Ingat,  bahwa Allah akan selalu menolong hamba-NYA yang menolong Agama-NYA.

9. Guru adalah panutan, yang akan dicontoh oleh murid-muridnya maka jadilah contoh dan teladan yang baik untuk para murid dan santri. 

Guru wajib menghiasi dirinya dengan Adab yang mulia sehingga murid dan santri akan mengikutinya dengan baik, baik dalam belajar, mengajar, shalat, bermuamalah dan lainnya.

10. Wajib terus istiqamah di atas Sunnah, karena banyak sekali da’i, ustadz dan guru yang berguguran di medan dakwah dalam menghadapi tantangan, rintangan dan fitnah-fitnah yang diumpamakan seperti malam yang kelam.

Kita wajib ingat dan amalkan wasiat Nabi shallallahu alaihi wasallam:

قُلْ أَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

"Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah". (HR. Muslim no. 38).

Demikian Mutiara Nasehat Al Ustadz Al Waalid Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله , semoga bermanfaat bagi kita semua. 

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih