5 Kesadaran yang Harus dimiliki Seorang Blogger Muslim

Ngeblog atau blogging, saat ini semakin ngetrend. Pribadi-pribadi blogger (sebutan untuk 'aktivis' ngeblog) banyak yang membentuk komunitas, untuk memudahkan mereka berinteraksi Ada komunitas guru ngeblog, ada komunitas blogging tenaga kesehatan, dan yang lainnya.

Kegiatan blogging sendiri memang mengasyikan. Ini melibatkan aktivitas membaca, menulis, menggali dan menuangkan ide, dan juga teknik marketing artikel. Para master menamakan ini sebagai SEO (search engine oftimalization). Sebuah teknik oftimalisasi on dan off page, dengan tujuan artikel yang dibuat dapat muncul di halaman pertama mesin pencari. Tentu saja artikel yang muncul di halaman ini, berpeluang besar dikunjungi visitor( pengunjung)

Dalam ngeblog kita dibuka selebar-lebarnya ruang berekspresi, menuangkan ide yang terkadang out the box, unik. Namun tentu, ada aturan main yang harus dipatuhi. Google misalnya, sebagai mesin pencari terbesar, membuat aturan ketat mengenai batasan konten. Apalagi jika situs diikutsertakan dalam program Google Adsense, aturannya lebih ketat lagi.

5 Kesadaran yang Harus Dimiliki seorang blogger

Seperti disinggung di atas, blogging memliki kebebasan berekspresi. Namun, jika seseorang yang berkecimpung dalam dunia ngeblog itu seorang muslim, maka ia terikat dengan batasan syari'at.

Beberapa hal yang harus ada pada seorang blogger, yang menjadi batasan baginya dalam berkarya, antara lain :

1. Sadar dipantau malaikat
Seorang blogger dengan ide dan tulisannya, menyadari betul bahwa setiap kata yang ia publikasikan di blognya, dicatat dengan teliti oleh malaikat katibin ( malaikat pencatat amal baik dan amal buruk ). Jika baik, tentu menjadi amal baik baginya. Begitu juga sebaliknya, jika mengandung keburukan, maka akan tercatat juga sebagai amal buruk baginya. Begitu juga Setiap gambar yang ia posting di blognya, berpengaruh baik atau buruk, juga akan tercatat di sisi 2 malaikat tersebut.

2. Sadar dirinya wajib berdakwah
Muslim, siapapun itu, berkewajiban melakukan dakwah, yakni 'amar ma'ruf nahi munkar, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran. Maka seorang blogger muslim seharusnya menyadari betul bahwa dengan blognya, ia sedang berdakwah. Melalui tulisannya ia akan menyampaikan kebenaran, dan mencegah kemunkaran. Apapun yang ditulisnya memiliki tujuan dakwah.

3. Sadar Resiko
Mempublikasikan artikel hasil penggalian ide di blog pada hakikatnya kita sedang berbicara dengan publik. Mereka mungkin akan memiliki pemahaman berbeda terhadap apa yang kita sampaikan. Setuju atau bahkan menentang. Maka ini menjadi resiko dari seorang blogger muslim. Sepanjang yang kita sampaikan adalah kebenaran, maka tidak perlu takut dengan segala reaksi khalayak terhadap artikel yang kita posting.

4. Sadar Manfaat
Ngeblog tak sekedar menulis, namun lebih dari itu. Pada hakikatnya ketika kita mempublikasikan artikel, kita sedang menebar manfaat sebanyak-banyaknya bagi pembaca. Jika dari yang kita tulis itu menjadikan motivasi bagi khalayak untuk berbuat kebaikan, maka in syaa Alloh itu bagian dari saham pahala kita. Jadi, kesadaran akan manfaat ini menjadi motivasi tersendiri bagi seorang blogger muslim.

5. Sadar Belajar
Seperti dalam aktivitas kehidupan yang lainnya, dunia blogging adalah dunia belajar. Belajar mengelola blog sesuai aturan, belajar meningkatkan pengunjung, belajar membuat artikel yang ramah pembaca dan mesin pencari, dan juga belajar berinteraksi dengan pengunjung. Maka seorang blogger setiap hari terdorong untuk meningkatkan kemampuannya, baik dalam teknik blog maupun penyajian konten yang berkualitas.

Nah, itu saja bahasan sederhana tentang 5 kesadaran yang harus ada dalam diri seorang blogger muslim, yang menjadikan aktivitas bloggingnya mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan orang lain. 

Semoga bermanfaat. (www.abufadli.com)
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih