Pengertian Pohon Zaqqum dan Kondisi Siksaan Ahli Neraka


Pengertian Pohon Zaqqum dan Kondisi Siksaan Ahli Neraka


Jika kita membaca Al-Qur’an, akan banyak menemui ayat-ayat yang menceritakan tentang azab neraka bagi sesiapa yang ingkar kepada perintah Allah Ta’ala. Salah satu azab bagi penghuni neraka, adalah buah zaqqum, sebagai makanan bagi mereka.

Apa pohon/buah zaqqum itu?


Allah Swt. berfirman, menceritakan azab-Nya yang Dia timpakan kepada orang-orang kafir yang mendustakan hari perjumpaan dengan-Nya:
{إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الأثِيمِ}

Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa. (Ad-Dukhan: 43-44)

Yakni banyak dosa dalam ucapan dan perbuatannya, sedangkan dia adalah orang yang kafir. Menurut apa yang diterangkan bukan hanya oleh seorang ulama, orang yang dimaksud adalah Abu Jahal.

Tetapi memang tidak diragukan lagi bahwa dia termasuk orang yang diterangkan dalam ayat ini, hanya bukan khusus bagi dia saja.


Karakteristik Buah Zaqqum


1.      Satu-satunya makanan bagi penghuni neraka

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Hammam ibnul Haris, bahwa Abu Darda mengajarkan kepada seseorang firman Allah Swt.: Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa. (Ad-Dukhan: 43)

Lalu lelaki itu mengatakan bahwa zaqqum itu adalah makanan lain daripada yang lain. Maka Abu Darda r.a, mengatakan, "Katakanlah, bahwa sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang durhaka." yakni tiada makanan lain baginya selain dari buah pohon zaqqum.

2.      Penghancur penduduk bumi jika diteteskan ke bumi

Mujahid mengatakan, "Seandainya dijatuhkan satu tetes dari zaqqum itu ke bumi ini, niscaya semua penghidupan penduduk bumi menjadi rusak (tercemar) karenanya." Hal yang semisal telah disebutkan secara marfu'.


3.      Seperti minyak yang kotor dan menjijikan

Firman Allah Swt.:
{كَالْمُهْلِ}
(la) seperti kotoran minyak. (Ad-Dukhan: 45)
Seperti minyak yang keruh, yakni yang kotor.

4.      Mendidih di dalam perut ketika dimakan
{يَغْلِي فِي الْبُطُونِ. كَغَلْيِ الْحَمِيمِ}
yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. (Ad-Dukhan: 45-46)
karena panasnya yang sangat dan karena sangat kotornya.

Kondisi Penghuni Neraka


Firman Allah Swt.:
{خُذُوهُ}
Peganglah dia. (Ad-Dukhan: 47)

Yakni orang kafir itu. Disebutkan dalam suatu riwayat bahwa apabila Allah berfirman kepada Malaikat Zabaniyah (juru siksa), "Peganglah dia!" Maka berebutan melaksanakannya sebanyak tujuh puluh ribu malaikat.

Firman Allah Swt.:
{فَاعْتِلُوهُ}
Kemudian seretlah dia. (Ad-Dukhan: 47)

Yaitu giringlah dia, seretlah dia, dan doronglah dia. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Peganglah dia, kemudian seretlah dia. (Ad-Dukhan: 47)  Artinya, tangkaplah dia dan doronglah dia.
{إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ}
ke tengah-tengah neraka. (Ad-Dukhan: 47)

Yakni ke bagian tengah neraka.
{ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ}
Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas. (Ad-Dukhan: 48)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
{يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ. يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ}
Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka, dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka. (Al-Hajj: 19-20)

Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan bahwa malaikat memukulinya dengan gada besi, hingga pecahlah kepalanya dan otaknya berhamburan, lalu dituangkan di atas kepalanya air yang mendidih. Kemudian air panas itu turun ke tubuhnya memasuki perutnya dan menghancurkan semua isi perutnya hingga menjulur sampai ke mata kakinya terkelupas. Semoga Allah melindungi kita dari azab neraka ini.

Firman Allah Swt.:
{ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ}
Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. (Ad-Dukhan: 49)

Yakni katakanlah kepadanya kalimat ini dengan nada mengecam dan mencemoohkan.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, bahwa makna yang dimaksud ialah 'engkau bukanlah orang yang perkasa, bukan pula orang yang mulia'.

Al-Umawi telah mengatakan di dalam kitab Magazi-nya, telah menceritakan kepada kami Asbat ibnu Muhammad, telah menceitakan kepada kami Abu Bakar Al-Huzali, dari Ikrimah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. bersua dengan Abu Jahal la natullah. 

Maka Rasulullah Saw. bersabda kepadanya, "Sesungguhnya Allah Swt. telah memerintah­kan kepadaku untuk mengatakan kepadamu, 'Maka peringatilah orang yang dekat denganmu, dan peringatilah orang yang lebih dekat kepadamu, dan peringatilah orang yang terdekat denganmu."

Maka Abu Jahal menarik bajunya dari tangan Nabi Saw, lalu berkata, "Engkau tidak akan mampu berbuat sesuatu terhadap diriku dan tidak pula temanmu itu. Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa aku adalah orang yang terkuat di Bat-ha (Lembah Mekah) ini, akulah orang yang perkasa lagi mulia." Ikrimah melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Abu jahal dibunuh oleh Allah Swt. dalam Perang Badar, dihinakan, dan dicela-Nya melalui kalimah-Nya. Dan Allah menurunkan firman-Nya: rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. (Ad-Dukhan: 49)
*************
Adapun firman Allah Swt.:
{إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ}
Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu meragu-ragukannya. (Ad-Dukhan: 50)

Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا. هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ أَفَسِحْرٌ هَذَا أَمْ أَنْتُمْ لا تُبْصِرُونَ}
Pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya." Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (Ath-Thur: 13-15)

Karena itulah maka disebutkan dalam surat ini:
{إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ}
Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu selalu meragu-ragukannya. (Ad-Dukhan: 50)

Demikian artikel Pengertian Pohon Zaqqum dan Kondisi Siksaan Ahli Neraka. Semoga menjadi pengingat bagi kita, betapa dahsyatnya azab neraka bagi penghuninya, yaitu siapapun yang durhaka kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.

Semoga kita dihindarkan dari azab neraka. 

Allahumma inna as-aluka ridhoka wal jannah, wa na'udzubika min syakhotika wannaar
Referensi : Tafsir Ibnu Katsir 
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih