8 Cara Mudah Menghafal Puisi

Illustrasi dari Merdeka.com
Dalam jagat sastra, kita tentu mengenal puisi. Sebuah karya sastra yang meliputi dua unsur, yakni menulis dan membaca. Menulis puisi adalah sebuah kegiatan yang mengasah imajinasi. Menulis dan membaca puisi itu mencerahkan dan menyenangkan.

Sesekali ketika kita membaca majalah/koran ataupun media lainnya, kita menemukan sebuah puisi  yang begitu memikat, dan kita ingin mengenangnya dan membagikan ungkapan-ungkapannya yang menakjubkan kepada orang lain. Namun, bagaimana Anda mulai menghafal kata demi kata dalam puisi itu?

Ada serangkaian tips yang cukup sederhana dari Thoughto: mulai dari awal dan hafalkan puisi baris demi baris. Beberapa puisi akan lebih menantang daripada yang lain, dan semakin lama puisi itu, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menghafalnya.

Jangan khawatir tentang itu dan luangkan waktu Anda untuk benar-benar menikmati proses menghafal dan memahami setiap makna tersembunyi dalam puisi itu.

Berikut 8 langkah sederhana untuk menghafal puisi yang patut dicoba:

1. Baca puisi itu perlahan. Baca sendiri, dengan suara agak keras.
2. Cobalah untuk memahami misteri dari kata-kata dalam puisi yang terkadang sama dengan kata-kata biasa setiap hari.
3. Cobalah untuk memahami setiap bait puisi secara utuh, cari benang merah setiap baris kalimatnya
4. Baca dan ucapkan puisi itu, perlahan lalu keras.
5.Memahami puisi dengan mengetahui arti setiap kata: butuh penyelidikan etimologis ( gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI)
6. Dengan kartu indeks, tutupi semuanya kecuali baris pertama puisi itu. Membacanya. Lihat ke depan, lihat ke udara, dan ucapkan itu. Melihat ke belakang. Ulangi sampai Anda hafal.
7.Temukan baris kedua. Pelajari seperti yang Anda lakukan pada baris pertama, tetapi juga tambahkan baris kedua ke yang pertama, sampai Anda hafal yang keduanya.
8. Lalu ke tiga. Selalu ulangi baris pertama ke bawah, sampai seluruh puisi dapat dihafal.

Dengan puisi yang sekarang terinternalisasi dalam jiwa, Anda bebas untuk mengucapkannya kapanpun ketika diperlukan.

Tips ini sebenarnya bisa diterapkan untuk keperluan lain, misalnya menghafal Al-Qur'an, hadits, ucapan ulama, dan lain sebagainya.
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih