4 Kewajiban Muslim dalam 4 Keadaan

Hidup manusia tidak pernah lepas dari yang namanya hak dan kewajiban. Dalam level apapun kita hidup dan dalam posisi apapun kita hidup, hak dan kewajiban akan selalu mengiringi.

Hal ini berlaku pula dalam posisi kita sebagai hamba Allah Ta’ala, sebagai orang beragama yang yakin akan keberadaan dan segala titah-Nya. Dalam posisi ini, Allah Ta’ala sesungguhnya telah memberi kita hak-hak, antara lain; hak hidup, hak mendapatkan perlindungan, hak mendapatkan rizki, hak mendapatkan petunjuk, ataupun hak mendapatkan seorang teladan yang bisa menjadi model bagi segala perbuatan yang kita lakukan.

Semua hak itu sudah Allah Ta’ala penuhi dengan sempurna sesuai sifat ke-Mahatahuan-Nya.

Permasalahannya sekarang ada pada diri kita. Sudah seberapa seriuskah kita menunaikan kewajiban diri sebagai hamba Allah. Kewajiban utama kita kepada-Nya adalah tunduk patuh atas segala perintah Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya.

4 Kewajiban Muslim dalam 4 Keadaan


Di sisi lain, Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi berpendapat, ada empat keadaan yang melingkupi hidup seorang hamba, yaitu kenikmatan, kesengsaraan, ketaatan, dan kemaksiatan. Pada setiap keadaan tersebut terdapat kewajiban yang harus ditunaikan untuk Allah Azza wa jalla. Apa sajakah itu ?

1). Ketika dalam kenikmatan, ada kewajiban untuk bersyukur kepada-Nya.


Allah Ta’ala berfirman;

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (١٥)

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". ( QS. Saba/34 :15)

2). Ketika dalam kesengsaraan, ada kewajiban untuk rela dan sabar, tetap berdiri di hadapan-Nya.


Allah Ta’ala berfirman;

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)

dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.  (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (QS. Al-Baqarah/2:155-156)

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

3). Ketika dalam ketaatan, ada kewajiban untuk memohon taufik dan hidayah agar bisa istiqomah di jalan-Nya.


Allah Ta’ala berfirman;

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (٨)

 (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".

4). Ketika dalam kemaksiatan, ada kewajiban untuksegera bertaubat dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya.


Allah Ta’ala berfirman;

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (٥٣)

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Akhirul kalam..

Demikianlah empat kewajiban muslim dalam empat keadaan. Semoga Allah Ta’ala memampukan kita untuk menunaikan empat kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga kita tergolong hamba yang amanah. Aamiin.

Obat Gelisah Hati, The Ninih.
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih