Masya Allah dan Subhanallah Sering Tertukar, Apa Perbedaan Keduanya?

Di antara kalimat-kalimat yang termasuk kalimah thoyyibah adalah kalimat masya Allah dan subhanallah. Kalimat-kalimat ini sering diucapkan oleh kaum muslimin, berhubungan dengan kondisi tertentu ataupun dalam obrolan sehari-hari dengan teman ataupun keluarga.

Walaupun kalimat-kalimat ini sering disampaikan, namun terkadang suka tertukar penggunaannya. Memang tidaklah salah karena semua itu adalah kalimah yang baik yang diajarkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Namun juga alangkah baiknya kita mengetahui kapan kita mengucapkan "masya Allah" dan kapan sunnah untuk mengucapkan "subhanallah".

Sunnah Mengucapkan Kalimat "Maa Syaa Allah"


Dikutip dari Muslim.or.id oleh detik.com, Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan,
 "Disyariatkan bagi orang mukmin ketika melihat sesuatu yang membuatnya takjub hendaknya ia mengucapkan 'Masya Allah' atau 'Baarakallahu Fiik' atau juga 'Allahumma Baarik Fiihi'
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

'Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu "Maa Syaa Allah, Laa Quwwata Illaa Billah" (QS. Al Kahfi: 39)"

Penjelasan ini dapat Anda lihat di Fatawa Nurun 'alad Darbi, no.39905.

Sunnah Mengucapkan Dzikir "Subhanallah"

Menurut Qultum Media, Zikir dengan menggunakan lafal subhanallah merupakan salah satu kalimat yang banyak dianjurkan di dalam hadits-hadits Nabi saw. Di dalam beberapa hadits telah disinyalir pula sebagai berikut.

Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Hadits-hadits di atas sudah cukup menunjukkan bobot yang dimiliki dalam kalimat subahanllah. Sebuah kalimat yang mudah untuk diucapkan maupun dihafal. Bahkan, bagi seorang muslim yang buta huruf juga sangat mudah untuk dipelajari. Tidak menutup kemungkinan bahwa Allah ingin mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas beribadah kepada-Nya untuk dapat melakukan ibadah walaupun dengan kalimat yang ringan dan mudah untuk diucapkan. 

Kalimat subhanallah merupakan kalimat yang penuh manfaat. Kandungan hikmah yang terdapat dalam lafal tersebut jika dibandingkan dengan apa pun tidak akan dapat tertandingi.

Illustrasi dari instagram.com


Pengertian dan Penggunaan Kalimat Maa syaa Allah dan Subhanallah

Pengertian dan Penggunaan Kalimat "Maa Syaa Allah"

Maa syaa Allah dapat diartikan ke dalam dua hal :

1. Maa syaa Allah berarti " Inilah yang diinginkan oleh Allah"
2. Maa syaa Allah berarti " Apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi"

Maka ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan "masya Allah", artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.

Atau dengan kata lain, ketika kita melihat keindahan, keindahan, ataupun sesuatu yang menyenangkan hati, maka kita disunnahkan membaca " Masya Allah atau Maa Syaa Allah"

Pengertian dan Penggunaan Kalimat " Subhanallah"

Kalimat "Subhanallah" mengandung pengertian " Maha Suci Allah". Subhanallah diucapkan ketika melihat atau mendengar keburukan atau hal tidak baik.

Jadi kesimpulannya.....
Kalimat Maa syaa Allah (inilah yang diinginkan oleh Allah) diucapkan ketika melihat atau mendengar kebaikan
Kalimat Subhanallah (Maha Suci Allah) diucapkan ketika melihat atau mendengar keburukan.

Jika sudah faham, mulai hari ini jangan tertukar lagi ya antara maa syaa Allah dan subhanallah.

Semoga bermanfaat!

Referensi : Saintif.com dan detik.com

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih