Keutamaan Berjamaah Shalat Isya dan Shubuh menurut Rasulullah SAW
Adakah rahasia keutamaan Berjamaah Shalat Isya dan Shubuh? Semua shalat fardhu tentu memiliki keutamaan. Namun ada beberapa shalat fardhu yang secara khusus disebutkan keutamaannya oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam. Di antara shalat fardhu yang disebutkan keutamaannya adalah shalat Isya dan Shalat Shubuh.
Dalam Kitab Shahih Muslim, No. Hadits : 1049, dalam Bab Masjid dan Tempat-Tempat Sholat, berbunyi :
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ سَلَمَةَ الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ وَهُوَ ابْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ قَالَ دَخَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ الْمَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ فَقَعَدَ وَحْدَهُ فَقَعَدْتُ إِلَيْهِفَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
و حَدَّثَنِيهِ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسَدِيُّ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ جَمِيعًا عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي سَهْلٍ عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim⁽¹⁾ telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi⁽²⁾ telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad⁽³⁾, telah menceritakan kepada kami Usman bin Hakim⁽⁴⁾ telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu 'Amrah⁽⁵⁾ katanya; Usman bin Affan⁽⁶⁾ memasuki masjid setelah sholat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya.
Katanya; "Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa sholat isya` berjama'ah, seolah-olah ia sholat malam selama separuh malam, dan barangsiapa sholat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah sholat seluruh malamnya."
Dan telah menceritakan kepadaku hadis ini Zuhair bin Har⁽⁷⁾ telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Asadi⁽⁸⁾ (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'⁽⁹⁾ katanya; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq⁽¹⁰⁾, semuanya dari Sufyan⁽¹¹⁾ dari Abu Sahl Usman bin Hakim⁽¹²⁾ dengan sanad seperti ini.
Catatan Kaki Perawi(1) Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad, Al Hanzhaliy Al Marwaziy, Abu Ya'qub, Ibnu Rahawaih, Tabi'ul Atba' kalangan tua, wafat tahun 238 H, hidup di Himsh, wafat di Nihawand.
(2) Al Mughirah bin Salamah , Abu Hisyam, Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 200 H, hidup di Bashrah.
(3) Abdul Wahid bin Ziyad, Al 'Abdiy, Abu Bisyir, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 176 H, hidup di Bashrah.
(4) Utsman bin Hakim bin 'Abbad, Al Ausiy Al Madani, Abu Sahal, Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 138 H, hidup di Kufah.
(5) Abdur Rahman bin Abi 'Amrah, Al Anshariy An Najari, Tabi'in kalangan tua, hidup di Madinah.
(6) Utsman bin 'Affan bin Abi Al 'Ash bin Umayyah, Al Qurasyiy Al Umawiy, Abu 'Amru, Dzu An Nurain, Shahabat, wafat tahun 35 H, hidup di Madinah, wafat di Madinah.
(7) Zuhair bin Harb bin Syaddad, Al Harasyiy An Nasa'iy, Abu Khaitsamah, Tabi'ul Atba' kalangan tua, wafat tahun 234 H, hidup di Baghdad, wafat di Baghdad.
(8) Muhammad bin 'Abdullah bin Az Zubair bin 'Umar bin Dirham, Az Zubairiy Al Asadiy, Abu Ahmad, Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 203 H, hidup di Kufah, wafat di Ahwaz.
(9) Muhammad bin Rafi' bin Abi Zaid Sabur, Al Qusyairiy, Abu 'Abdullah , Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 245 H, hidup di Himsh.
(10) Abdur Razzaq bin Hammam bin Nafi', Al Humairiy Ash Shan'aniy, Abu Bakar, Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 211 H, hidup di Yaman, wafat di Yaman.
(11) Sufyan bin Sa'id bin Masruq, Ats Tsauriy, Abu 'Abdullah , Tabi'ut Tabi'in kalangan tua, wafat tahun 161 H, hidup di Kufah, wafat di Bashrah.
(12) Utsman bin Hakim bin 'Abbad, Al Ausiy Al Madani, Abu Sahal, Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 138 H, hidup di Kufah.