Seri Mengenal Al Quran: Awal Turunnya Al Qur'an

Seri Mengenal Al Quran Al Karim edisi Kedua: Turunnya Al-Qur'an Al-Karim



Wahyu yang dibawa oleh Malaikat Jibril 'alaihissalam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pertama kali turun pada hari Senin tujuh belas Ramadhan tahun 610 Masehi di gua Hira -salah satu gunung di Mekkah- dengan ayat-ayat berikut:

 


Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS.Al-Alaq: 1-5)

Ayat-ayat Al-Qur'an inilah yang pertama kali turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali ke rumahnya dalam keadaan gemetar karena rasa takut dan khawatir atas dirinya, kemudian beliau menceritakan kepada istrinya Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu 'anha dan berkata kepadanya:

 "Saya khawatir atas diriku? Istrinya menjawab: "Jangan! Tidak usah khawatir, demi Allah, sungguh Dia (Allah) tidak mungkin menghinakanmu; karena engkau selalu menyambung silaturrahim, jujur dalam berbicara, engkau selalu membantu orang yang lemah, suka memuliakan tamu, dan engkau juga selalu menolong setiap orang yang tertimpa musibah?

Kemudian Khadijah mengajaknya ke rumah Waraqah bin Naufal karena dia adalah orang yang pandai dan berilmu. Khadijah berkata kepada Waraqah: "Wahai paman! dengarkan apa yang akan disampaikan keponakanmu".

Setelah Rasulullah menceritakan apa yang ia lihat, Waraqah bin Naufal berkata kepadanya: "Ini adalah"Namus"(1) yang diturunkan kepada Nabi Musa, duhai seandainya ketika itu aku masih muda, duhai seandainya aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu"

Rasulullah berkata: "Apakah kaumku akan mengusirku?"Waraqah menjawab: "lya, tidak seorangpun yang datang membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali dia akan dimusuhi, seandainya aku mendapati masa kenabianmu sungguh-sungguh aku akan menolongmu".

Namun tidak lama kemudian, Waraqah meninggal setelah pertemuan tersebut.

Al-Qur'an Al-Karim tidaklah serta merta turun sekaligus kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti turunnya kitab nabi-nabi alaihimussalam yang terdahulu, akan tetapi Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun, terkadang turun satu surat sekaligus dan terkadang juga turun beberapa ayat dari satu surat.

Hikmah dari turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur (2) untuk memantapkan dan menguatkan jiwa nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan turunnya malaikat Jibril 'alaihissalam dengan wahyu sedikit demi sedikit, karena hal tersebut lebih menguatkan hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menghadapi perlawanan dan penentangan orang-orang musyrik di masa awal kenabian, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا

Artinya: Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar) (QS.Al-Furqaan: 32).

Diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur juga mengandung hikmah pendidikan yang agung, yaitu sebagai proses mendidik orangorang yang baru beriman dalam belajar dan mengamalkan ilmu agama secara bertahap; agar lebih mudah bagi mereka untuk mempelajari dan memahaminya, agar mereka selamat keluar dari gelapnya kebodohan, kekufuran, dan kesyirikan menuju cahaya iman, tauhid, dan ilmu.

(1) Maksudnya: malaikat Jibril 'alaihissalam, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi.

(2) Lihat: Tafsir Ath-Thabari (19/10), dan kitab Al-Mursyidul Wajiz, penulis: Abu Syamah Al-Maqdisi (hal.28).
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih