Siapakah yang Membangun Ka’bah? Sejarah Pembangunan dan Renovasi Ka’bah Menurut Sumber-sumber Islam
Pertanyaan tentang siapa yang membangun Ka’bah adalah salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam konteks sejarah Islam. Ka’bah, bangunan suci yang terletak di Masjidil Haram di Mekah, memiliki peran penting dalam agama Islam.
Pada artikel ini, kita akan menjelajahi sumber-sumber Islam yang merinci tentang pembangunan dan renovasi Ka’bah serta siapa yang pertama kali membangunnya.
Pembangunan Pertama Ka’bah: Pendapat-pendapat Berbeda
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai siapa yang pertama kali membangun Ka’bah. Dalam artikel di KonsultasiSyariah.com, beberapa pendapat yang disebutkan adalah:
1. Yang membangun Ka'bah: Para Malaikat
Menurut pendapat ini, para Malaikat adalah yang pertama kali membangun Ka’bah. Namun, ini adalah pendapat yang kurang populer.
2. Yang membangun Ka'bah: Nabi Adam ‘alaihissalam
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Nabi Adam ‘alaihissalam adalah yang membangun Ka’bah pertama kali.
3. Yang membangun Ka'bah: Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
Sejumlah ulama mengemukakan bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah yang membangun Ka’bah.
4. Yang membangun Ka'bah: Nabi Syits ‘alaihissalam
Pendapat ini juga ada, meskipun kurang dikuatkan oleh sumber-sumber yang kuat.
Pendapat yang paling kuat adalah bahwa Nabi Adam ‘alaihissalam adalah yang pertama kali membangun Ka’bah, karena Allah ta’ala memerintahkan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam untuk membersihkannya untuk orang-orang yang tawaf, orang yang i’tikaf, orang yang rukuk, dan orang yang sujud (QS. Al-Baqarah: 125).
Renovasi Ka’bah: Sebuah Catatan Sejarah
Sejak pembangunan pertama Ka’bah, bangunan ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Beberapa momen penting dalam sejarah renovasi Ka’bah adalah:
1. Nabi Syits ‘alaihissalamAda riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Syits ‘alaihissalam juga turut membangun kembali Ka’bah setelah zaman Nabi Adam.
2. Kabilah ‘Amalaqah atau Amaleq
Kabilah ini, yang hidup beberapa generasi setelah Nabi Ibrahim, berperan dalam pembaharuan Ka’bah.
3. Kabilah Jurhum
Kabilah ini yang hidup di semenanjung Arab dan berasal dari Yaman juga turut berkontribusi dalam pembaharuan Ka’bah.
4. Qushay bin Kilab
Kakek buyut dari Abdul Muthalib terlibat dalam pembaharuan Ka’bah.
5. Abdul Muthalib
Kakek Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga terlibat dalam pembangunan kembali Ka’bah.
6. Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu’anhu
Salah seorang sahabat Nabi dan cucu dari Abdul Muthalib, turut berperan dalam renovasi Ka’bah.
Dalam sejarahnya, bangunan Ka’bah mengalami berbagai perubahan bentuk dan struktur. Setiap kali ada pembangunan atau renovasi, tujuannya adalah untuk mempertahankan bangunan ini sebagai tempat suci bagi umat Islam.
Kesimpulan
Mengenai siapa yang pertama kali membangun Ka’bah, terdapat berbagai pendapat dari para ulama. Namun, pendapat yang paling kuat adalah bahwa Nabi Adam ‘alaihissalam adalah yang pertama kali membangun Ka’bah.
Bangunan suci ini telah mengalami beberapa kali renovasi sepanjang sejarahnya, melibatkan berbagai tokoh dan kabilah. Renovasi Ka’bah bukan hanya sekadar memperbaiki struktur fisiknya, tetapi juga mengandung nilai sejarah dan religius yang tinggi bagi umat Islam.