Doa Mewujudkan Keluarga Sakinah, Inspirasi dari Doa Nabi Ibrahim AS

Doa Mewujudkan Keluarga Sakinah, Inspirasi dari Doa Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim a.s dalam membina keluarga memohon kepada Allah SWT agar shalat dijadikan sebagai banteng untuk menjaga keluarga dan keturunannya, sebab shalat merupakan barometer untuk mengukur benar dan salahnya tingkah laku seseorang. Panjatan doa Nabi Ibrahim ini diabadikan dalam Al Qur’an Surah Ibrahim ayat 40.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (٤٠)

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku”.

Keluarga sakinah bukan berarti keluarga yang jauh dari rintangan dan cobaan, karena kehidupan merupakan amanat yang harus diisi dengan perjuangan. Keluarga sakinah adalah keluarga yang siap menghadapi berbagai kenyataan.

Bila kehidupan ini dihadapkan kepada kelapangan dan banyak rizki serta dalam keadaan sehat jasmani, maka hendaklah digunakan untuk berjuang menyebarkan risalah Ilahiyah tanpa mengenal lelah.

Dan bila kehidupan tersebut dihadapkan kepada kesempitan karena kurangnya harta, menurunnya kekuatan, jauhnya dari tetangga yang baik, dan hal lain yang dipandang suatu problem kehidupan, maka semua hal tersebut akan menjadi pembersih jiwa dan pencuci diri dengan meningkatnya kesabaran dan jauhnya dari kemaksiatan.

Semua kondisi akan senantiasa bermanfaat bagi siapapun yang mendapat bimbingan dari Yang Maha Mengetahui terhadap semua kelemahan makhluk-Nya dan Maha Kuasa untuk memberi jalan kepada mereka menuju yang diridhoi-Nya.

Dan pada waktu shalat seorang hamba menghadap untuk konsultasi kepada-Nya dan ketika itu pula dia akan mendapatkan solusi untuk menghadapi semua problem hidup dan bimbingan dalam memanfaatkan kehidupan. Maka ketentraman pun akan tercapai pada waktu shalat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

Dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Aku diberi kenikmatan mencintai wangi-wangian, istri, dan ketentraman aku dapatkan pada waktu Shalat.”

Muhammad bin Hanifah berkata, “ Aku bersama ayahku mengunjungi keluargaku dari kaum Anshar, maka tibalah waktu shalat, maka dia berkata kepada seorang jariyah : tolong ambilkan buatku air wudhu untuk shalat, semoga aku dapat istirahat. Maka dia melihat kami tidak dapat memahaminya, maka dia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “ Berdirilah hai Bilal! Istirahatkanlah kami dengan shalat.”

Tadabur (penghayatan) QS Ibrahim :40

Doa Mewujudkan Keluarga Sakinah, Inspirasi dari Doa Nabi Ibrahim AS


Ya Allah, Tuhanku

Hanya Engkaulah yang mengetahui keadaanku

Hanya Engkaulah yang mendengar rintihan dan jeritan hatiku

Ya Allah, aku menyadari bahwa aku sangat lemah dalam membina diriku untuk menjadi hamba yang Engkau ridhoi

Aku ingin menghambakan diriku kepada-Mu sebagaimana Engkau perintahkan. Namun hingga kini aku sangat lemah. Imanku sering menurun. Ilmuku masih dangkal. Amalku masih jauh untuk dapat membawa mencapai derajat orang yang shaleh.

Kini aku mendapat karunia berupa anak, akan tetapi mereka adalah amanat dari-Mu, agar aku pelihara fitrahnya, agar aku bina hingga menjadi orang-orang yang shaleh yang taat kepada-Mu.

Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui bahwa aku tidak mampu membawa diriku sebagaimana Engkau perintahkan, bagaimana aku dapat membawa anak dan keturunanku dan mendidik mereka agar menjadi generasi idaman yang membawa umat ke jalan yang lurus.

Ya Allah

Kau Maha Mengetahui akan segala kelemahanku, lemah iman, lemah berfikir, dan lemah amal. Kepada siapa lagi aku memohon pertolongan kalau bukan kepada-Mu

Ilahi..

Jadikanlah aku dan keluargaku sebagai pembawa risalah-Mu, menegakkan shalat dan membina masyarakat agar tidak tunduk kecuali kepada Engkau. Berilah aku dan keluargaku kenikmatan khusyu’ dalam shalat kami. Jadikan shalat kami sebagai penjaga dan pembimbing hidup kami mencapai tujuan hakiki.

Ya Allah..

Aku bukan ahli berdoa karena aku kini sedang berselimut dengan dosa dan noda, aku yakin Engkau selalu mengabulkan permohonan yang disampaikan hamba-Mu yang shaleh. Sekiranya Engkau tidak mengabulkan doaku dan Engkau tutup pintu ijabah bagiku sungguh aku menyadari aku memang bukan orang yang shaleh, aku sering lalai terhadap perintah-Mu.

Namun demikian aku takkan putus asa, Ya Allah. Aku tetap berharap kepada-Mu agar Engkau kabulkan permohonanku, kepada siapa aku harus berdoa selain kepada-Mu. Bagaimana aku akan putus asa padahal Engkau telah berfirman dan firman-Mu adalah hak, ya Allah, Engkau berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (٦٠)

“ dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".(QS Al Mu’min : 60)

Inilah aku menghadap-Mu, dan Engkau Maha mendengar rintihanku. Maka kabulkanlah doaku. Aamiin.
Sumber : Buku “ Munajat Bersama Al Qur’an”, karangan Ust. Saiful Islam Mubarak
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih