Tata Cara Lengkap Praktek Ruqyah Mandiri


ABUFADLI.COM - Assalamu'akaykum. Sahabat pembaca abufadli.com, tak henti-hentinya kita memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam marabahaya, gangguan, dan segala kesulitan. Baik gangguan dan kesulitan itu datangnya dari sesama manusia, maupun yang disebabkan oleh jin.

Salah satu upaya membentengi diri atau bahkan menghilangkan gangguan itu, adalah dengan ruqyah syar'iyyah. Posting kali ini kita akan membahas mengenai Tata Cara Lengkap Praktek Ruqyah Mandiri. Berikut selengkapnya:

Persiapan sebelum Ruqyah :

1. bersihkan rumah dari hal hal yg berbau syirik. seperti, jimat jimat, benda benda yg dikutirlan telah diisi khodam jin, seperti cincin, keris, lonceng lonceng yg biasanya dipakai di gorden pintu, patung patung, wifik atau rajah rajah yg dipasang di dinding, jauhi musik

2. berwudhu dengan benar

3. lakukan sholat sunat mutlaq (shalat sunat yg waktunya boleh kapan saja, atau jika selesai sholat wajib (sholat wajib bagi muslimah adalah di rumah, tidak wajib ke masjid, kecuali diajak suami atau muhrimnya)

Cara ruqyah mandiri :

Selesai sholat tetap berada di sajadah, menghadap kiblat

1. Mulai dengan membaca syahadat  
Resapi kalimat persaksiannya bahwa kita benar benar mengakui tiada tuhan selain Allah dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah rasul-Nya, resapi bahwa syahadat adalah kalimat tauhid pengakuan yang sebenarnya bahwa tidak ada sekutu apapun bagi Allah. Hanya Allah-lah satu- satunya Rabb seluruh alam dan bahwa ajaran Rasulullahlah yang diikuti, ulang ulang terus kalimat syahadat tadi hingga benar diresapi kesaksian dan pengakuan kita.

2.Istighfar
Istighfar adalah mohon pengampunan atas segala dosa yang telah diperbuat selama ini, pernyataan untuk bertobat.

Dalam mengucap istighfar jangan hanya diucapkan tapi tidak dimaknai, beristighfarlah dengan bersungguh sungguh, dan ingat kembali dosa dosa yang pernah dilakukan agar Allah mengampuni dan sangat berharap Allah mengampuni hingga kita menangis karena sangat berharap dan menyesali semua dosa dan maksiat yang pernah dilakukan dulu, mulai kita akil baligh hingga detik ini

Contoh :
  • Astaghfirullah hal azhiim... ya Allah ampuni hamba yang dulu telah bermaksiat melakukan zina pikiran, zina pandangan, zina tangan, astaghfirullahal azhiiim... (sambil bayangkan kembali dosa yang sudah dilakukan tersebut.
  • Astaghfirullah hal azhiim....ya Allah ampunilah diri ini yang dulu kekita gagah dan sehat perkasa telah berlaku semena mena menyakiti orang lain, menyakiti anak istri suami, menyakiti tetangga dan kerabat, menyakiti yang lemah.
Dalam bersitighfar hendaklah dengan bersungguh sungguh hingga menangis karena sangat mengharapkan ampunan-Nya, jadi bukan hanya sekedar diucapkan di mulut tapi tidak tahu makna dan tujuan istighfarnya.

3. Selanjutnya bershalawat untuk Nabi
Tidak sempurna doa apabila tidak ada sholawat nabi menyertai doanya
  • Fadhalah bin ‘Abid berkata: “Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:
Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]
  • Dalam salah satu hadits disebutkan:
Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam.” [H.R. Thabarani]

4. Selanjutnya, niat sekaligus doa
Niat dan do'a nya adalah Hidayah dan sembuh

  • Hidayah untuk jin sehingga ia bertobat dari berbuat zholim masuk daalm tubuh manusia sehingga dia keluar, dan Allah memberikan kesembuhan pada kita.
  • Hindari niat yang ekstrim seperti untuk membunuh membakar dan menghancurkannya, karena niat yang ekstrim akan membuat jin nya juga melawan secara ekstrim.
  • Sesungguhnya bangsa jin itu juga sama seperti kita, hanya alamnya yang berbeda, dan tidak semua jin yang masuk ke tubuh manusia atas keinginannya, tapi ada yang dipaksa diancam oleh jin sihir dan dukun, bahkan ada keluarganya yang disandera sebagai ancaman jika dia ingin keluar, oleh karena itu sebaiknya doakan juga jinnya agar mendapat hidayah, menyadari kesalahannya, dan jika dia tersandera, terikat oleh jin sihir dan dukun yang mengirimnya. dia mendapat hidayah juga untuk tidak takut melawan dan hanya takut pada Allah semata.
  • Dengan keluarnya jin yg telah mendapat hidayah td maka kesembuhan bagi kita
  • Jin yang bandel adalah jin yang tidak mendapatkan hidayah, kitalah yang mendoakan dan memohon pada Allah agar dia diberi hidayah sehingga ia keluar dengan kemauannya... jika masih bandel maka jangan berhenti mendo'akan dia mendapat hidayah.
  • Hendaklah Yakin Allah mengabulkan doa kita. karena itu salah satu sebab mustajabnya doa

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan,

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa sungguh Allah biasanya tidak mengabulkan doa yang keluar dari hati yang tidak konsentrasi dan lalai”. (HR. Tirmidzy dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)


5. Mendakwahi jinnya

Jin juga harus diberi da'wah, karena sesungguhnya jin itu bodoh, perlu dida'wahi agar dia mengerti kesalahan dan dosa yang dilakukanya.

Katakan pada jin tersebut,
" Wahai jin saya tahu engkau sudah ditaqdirkan berada ditubuhku dan itu adalah ketentuan yang tidak bisa ditolak. Aku ridho karena itu dari Rabbku dan Rabbmu. Bagaimana aku menolak sedangkan Dia menjanjikan pahala yang besar bagiku dan menjanjikan kamu balasan yang sangat pedih yang tak satupun makhluk yang bisa menahannya.Sungguh Allah tidak akan menyalahi janji-janji-Nya. Aku tahu kamu mendengarku namun engkau pura-pura tuli. Sungguh kehidupanmu kelak akan penuh teriakan penyesalan namun tiada guna. Wahai jin kembalilah kepada fitrahmu yaitu taat kepada Rabbmu Yang Maha Tinggi.Semoga aku dan engkau diberikan petunjuk.Aamiiin'
Penjelasan kalimat :
Katakan kepada jin yang ada ditubuh anda :
"Wahai jin saya tahu engkau sudah ditaqdirkan berada ditubuhku dan itu adalah ketentuan yang tidak bisa di tolak. Aku ridho karena itu dari Rabbku dan Rabbmu."
(maksudnya, seorang muslim/muslimah itu selalu ridho pada ketentuan Allah, ikhlas pada apa yg diterima dari Allah.)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda;
  • Barangsiapa yang ridho (kepada ketentuan Allah) maka Allah akan ridho kepadanya..” (HR. Tirmidzi).
Sungguh mengagumkan keadaan seorang Mukmin, semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang Mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.

Bagaimana aku menolak sedangkan Dia menjanjikan pahala yang besar bagiku

( karena sakitnya seorang muslim itu adalah cara Allah menggugurkan dosa dosa hambanya agar tidak diazab di akhirat nanti, hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.”_ (HR. Ibnu Majah )

dan menjanjikan kamu balasan yang sangat pedih yang tak satupun makhluk yang bisa menahannya.Sungguh Allah tidak akan menyalahi janji-janji-Nya.

(karena itu perbuatan zhalim yang akan mendapatkan balasan dari Allah)

Aku tahu kamu mendengarku namun engkau pura-pura tuli.Sungguh kehidupanmu kelak akan penuh teriakan penyesalan namun tiada guna. Wahai jin kembalilah kepada fitrahmu yaitu taat kepada Rabbmu Yang Maha Tinggi.Semoga aku dan engkau diberikan petunjuk.Aamiiin

(da'wah dan seruan pada jin untuk tobat dengan pergi meninggalkan kezholimannya dari tubuh manusia)
-----------------------------------------------------------
Kalimat itu akan membuat jin putus asa, karena sebenarnya dia ingin manusia putus asa akan apa yang menimpanya, tapi yang ia dapati ternyata manusia itu ridho dan ikhlas pada ketentuan Allah, sehingga manusia mendapat pahala, gugur dosa dosanya, tapi sebaliknya yang ia dapat

Dengan ucapan itu akhirnya yang putus asa itu adalah jin yang ada dalam tubuh dan ia merasa sia sia berada di dalamnya, akhirnya dia keluar meninggalkan tubuh yang ditumpanginya, dan semoga saja dia keluarnya menjadi jin yang mendapat hidayah dan bertobat...

Jadi dakwahi jin agar bertobat, atau ia jadi putus asa berada dalam tubuh kita

(itu hanya contoh da'wah untuk jin nya, silahkan gunakan bahasa da'wah yang lain yang tujuannya untuk menyadarkan jin nya

6. Selanjutnya memulai baca Al-Qur'an untuk ruqyah dengan ta'awudz

فَإِ ذَا قَرَءْثَ الْقُرْاَنَ فَا سْثَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ

‘’Apabila engkau akan membaca Al Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk.“_(Q.S. An Nahl: 98).

  1. Bacaan Ta'awudz : A`udzu billahi minasy-syaithonir-rajiim

Macam-macam Bacaan Ta'awudz :


           َ                                  أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيمِ ، مِنْ هَمْزِهِ و نَفْخِهِ وَ نَفْثِهِ

A-’uudzu bil-laahi minas syaithaanir rajiim min hamzihii wa nafkhi-hii wa naftsih (HR. Abu Daud ).

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ

A-’uudzu bil-laahis samii-’il ‘a-lii-mi minas syai-thaa-nir ra-jiim min hamzi-hii wa naf-khi-hii wa naf-tsih (HR. Turmudz).


Cara yang kita pakai untuk RM adalah dengan cara menggosok-gosok kedua tangan di dada dan di perut dengan gerakan tangan mengikuti putaran thawaf (berlawanan arah jarum jam)

2. Baca alfatihah sambil mengusap dada dan perut dengan putaran thawaf

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.

اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ٤

4. Yang Menguasai hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

5. Hanya kepada-Mulah hamba mengabdi dan hanya kepada-Mulah hamba meminta pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

6. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus

صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ ٱلضَّآلِّيْنَ ٧

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadannya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

3. Selesai membaca alfatihah lalu tiupkan bacaan tadi pada bagian yang digosok gosok oleh kedua tangan

4. Lalu cengkram dan giring dengan sedikit menekan mulai dari perut tarik arahkan ke atas ke arah tangan yg di dada lalu sambung yang dari dada tarik ke leher lalu sampai mulut. saat sampai mulut buka mulut dan dipegang oleh tangan agar terbuka. muntahkan atau batukkan dan rasakan apa yang ditarik tadi keluar lewat muntah

jika ada gangguan otomatis akan ada keluar muntah, atau sendawa, atau berkeringat, atau keluar air mata dll. Jika muntah. selesaikan dulu muntahnya sampai tidak terasa lagi dorongan yang ingin keluar lewat muntah.


5.Apabila sudah selesai muntah lanjutkan bacaan yang kedua adalah ayat qursi


ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّومُ‌ۚ لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬‌ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۗ

مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦ‌ۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ‌ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ

عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَآءَ‌ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ‌ۖ وَلَا يَـُٔودُهُ ۥ حِفۡظُهُمَا‌ۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ
(٢٥٥)

"Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [4] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."(Al-Baqarah:255)

selesai baca ayat qursi lakukan kembali seperti tadi. cengkram dan tarik dan arahkan ke mulut, usahakan mulut terbuka dengan memegang mulut sehingga ada jalan keluar untuk yang hendak keluar lewat muntah , biasanya akan terasa dorongan yang kuat dari perut hendak keluar bersama muntah.

6. Lakukan lagi pada bacaan selanjutnya
Al ikhlas
Al falaq
An naas

apabila telah selesai dan berakhir tidak ada lagi rasa muntah yang terdorong ingin keluar tutup Ruqyah Mandiri dengan membaca hamdalah

الحمدلله ربّ العالمين


Aguslim R Koto
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih