Bergaul dengan Istri Butuh Ilmu, yuk baca Selengkapnya

Bergaul dengan istri butuh ilmu.Tanpa ilmu, segalanya akan porak-poranda, termasuk dalam menjalankan bahtera rumah tangga. Dalam menjalani kehidupan suami istri, ilmu pun merupakan yang bernilai harus!



Interaksi yang bagus antara pasutri merupakan hubungan yang terpenting antar manusia. Karena bagaimanapun juga, sebuah masyarakat yang besar sekalipun tersusun dari kumpulan keluarga yang dikendalikan oleh suami dan istri. Oleh karena itu, setiap pasutri harus selalu mengedepankan toleransi, mawaddah, menerima kekurangan, dan saling mencintai.

Keharmonisan rumah tangga adalah pokok dan dasar dalam membangun sistem masyarakat islam yang kuat dan komitmen, bi idznillah. Mayoritas sebab permasalahan yang dialami oleh sekian banyak keluarga adalah karena mereka jauh dari ilmu sehingga jauh dari mengingat Allah. Allah berfirman yang artinya,

" Dan barangsiapa yang berpaling lagi membangkang dari dzikir kepadaku maka kami berikan kepadanya kehidupan yang sempit."(Thaha:124)

Karena tak paham

Perselisihan dalam rumah tangga seringkali bermula dari terabaikannya hak dan kewajiban yang mesti ditunaikan oleh pasutri pada pasangannya. Akibatnya, muncul ketidakpuasan, kemarahan atau kejengkelan pada salah satu atau kedua belah pihak yang bisa berakhir dengan pertengkaran bahkan perpisahan. 

Bila setiap pasutri mengetahui apa yang menjadi haknya dan apa yang menjadi tanggung jawabnya, insyaallah hal yang demikian ini tak akan terjadi. Termasuk hal yang membuat keretakan hubungan pasutri adalah ketidaktahuan suami terhadap ” tabiat perempuan” dan bagaimana cara bermuamalah dengan istri.

Setiap perempuan memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dengan orang lain, baik dalam hal tabiat, perasaan, maupun hal-hal yang lain. Ini harus dipahami oleh seorang suami.

Sayang menyayangi

Ketika sang suami bersikap cinta istrinya, menghormatinya, menghargai kesungguhan nya, insya allah, sang istri pun akan bersikap yang sebaliknya dengan memberikan seluruh kecintaan dan ketulusan nya untuk sang suami.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya,

Dan para istri memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya secara ma'ruf dan suami satu derajat lebih tinggi daripada istri...” (Al-Baqarah: 228)

Ini adalah keadilan yang datang dari allah subhanahu wa ta'ala, sebab berhubungan harus dengan cara yang ma'ruf. 

Sebagaimana seorang suami memiliki hak hak, maka seorang istri pun memiliki hak hak yang harus ditunaikan sang suami.

 Di antara hak hak istri yang juga merupakan kewajiban yang hendaknya di tunai kan oleh suami adalah:

I. Ketika melihat istrinya berbuat salah dalam masalah dunia atau keteledoran dalam agama, maka sang suami tidak boleh diam, bahkan harus menasehati istri. Hal ini hendaknya dilakukan cara yang bijak lagi santun, dengan penuh kecintaan, dan kelembutan, serta kesabaran. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya,

” setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya: Maka Seorang suami menjadi pemimpin bagi keluarga dan rumahnya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu.."

2. Seorang suami hendaknya senantiasa memotivasi istri untuk selalu berbuat baik sehingga ia menyibukkan dengan hal tersebut sebab amal baik akan mendatangkan kerinduan Allah.

3. Di antara penyebab terjadinya masalah antara suami dengan istri adalah harta. Oleh karena itu seorang suami tidak boleh bakhil atau pelit kepada istri jika memang dia punya harta. Namun demikian, sikap yang sebaliknya, yaitu berbuat boros, juga dilarang.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya,

" dan janganlah engkau terlalu bakhil dan jangan pula terlalu pemurah hingga engkau menjadi menyesal lagi terhina."(Al-Israa':29)   
Sikap bakhil akan menyebabkan sang istri tari atau menjauh dari suaminya walaupun sebelumnya iya mencintai suaminya itu. Sebaliknya, sifat pemurah adalah sifat a yang dicintai oleh istri bahkan oleh semua orang.

Wallahu a'lam.

Catatan: sekedar ibda binafsi, nasehat untuk diri sendiri dalam menjalani rumah tangga.
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih