6 Pesan Penting Bagi Penuntut Ilmu


Oleh : Rani Syahraeni dan Annita Febrianti

Sepenggal tulisan, yang berisikan pesan semoga bisa sampai dan masuk ke dalam hati kita dengan wujud pelaksanaan.

Hidup di zaman yang memisahkan agama dari kehidupan memang bukanlah hal yang mudah. Hidup di tengah keluarga yang homogen penuh pro-kontra dengan apa yang kita kaji pun memang bukan hal yang mudah pula, namun kita pasti bisa melewatinya.

Ini adalah beberapa pesan untukku, untukmu, untuk kita semua. Yang begitu gemar mengkaji ilmu baru, namun terkadang ada beberapa hal yang luput dalam jangkaun kita dan seringkali kita lupa.

1. Adab terhadap orang tua

Seringkali, hal ini yang menjadi pergunjingan. Alasan orang tua tak mengizinkan kita tuk mengkaji Islam, sebab ada saja sebuah kata
"Ilmu apa yang kamu kaji, hingga berani seperti ini terhadap orang tua sendiri"

Terkadang, ada yang baru saja mengkaji sebab orang tua tak sejalan dengan kita, hormat kita hilang begitu saja. Bukankah, Allah telah menyampaikan pesan yang begitu jelas kepada kita semua ?

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan _"ah"_ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Selayaknya kita menyayangi serta mengasihi mereka. Meski mereka tak sejalan dengan kita. Pahamkan dengan perlahan, sebagaimana mereka telah menyayangi kita tanpa meminta imbalan.

Bahkan, seorang Mushab bin Umair seseorang yang begitu berjasa dalam Islam sekalipun tak pernah membentak kedua orangtuanya meskipun, mereka bukan bagian dari kaum muslim.

Ingatlah saudaraku, darah jihad takkan mampu membuat kita masuk surga ketika kita membuat orang tua kita terluka. Jika darah jihad pun tak mampu memasukan ke surga, apakabar dengan kita yang bahkan tidak pergi tuk berjihad ?

Mari kita renungkan ... 😌

2. Tentang sebuah keikhlasan

Begitu banyak ilmu yang didapat, terkadang membuat kita menjadi tidak ikhlas dalam mencari. Bukan karna Allah justru berubah menjadi penilaian manusia.

Saudaraku, jangan sampai setan membuat kita buta. Tujuan kita ada di barisan ini adalah untuk berdakwah memperjuangkan Syari'ah dan Khilafah. Jangan jadikan penilaian manusia yang utama. Jangan biarkan setan tertawa. Tetap jadikanlah Allah sebagai tujuan kita. Ingat selalu.  Ridho Allah adalah yang utama

3. Mengkafirkan saudara sendiri
Saudaraku, sebab tiada nya institusi yang menjaga ukhuwah kita semua, begitu banyak perpecahan yang terjadi. Jangan sampai kita menjadi bagian yang saling memecah belah itu.

Jangan pernah mengkafirkan saudara kita sendiri. Sebab kita tidak akan pernah tahu, bisa jadi amalan yang dia kerjakan jauh lebih baik daripada kita. Bisa jadi dia telah Allah kabarkan ke penduduk langit bahwa Allah mencintainya. Jangan biarkan musuh Islam tertawa dengan bangga atas terpecah belahnya kaum muslimin. Tetaplah bersatu dalam koridor ketaatan tanpa saling mengkafirkan.

Jadikanlah sesuatu yang membuat perpecahan jauh lebih berat atas kita daripada memikul gunung. Maka tetap bersatulah dalam kebenaran.

4. Do'a

Jangan sampai kita lupakan do'a. Jangan menjadi manusia sombong dengan ilmu yang kita punya lantas kita begitu minim berdo'a. Berdo'a-lah agar apa yang telat kita dapat menjadi berkah. Ingatlah ! Allah adalah Dzat yang Maha Membolak-balikan hati, jangan sampai hati kita keras lantas berbelok arah setelah kita bersusah payah. Maka berdo'alah agar Allah tetap teguhkan kita di jalan ini.

5. Amalan tersembunyi

Dan jangan lupakan amalan tersembunyi. Yang hanya Allah dan diri kita saja yang mengetahui. Baik solat malam, sedekah, atau apapun itu. Agar Allah turunkan taufiq-NYA kepada kita semua. Dan ilmu yang kita miliki menjadi semakin berkah.

Saudaraku, selayaknya kini kita bersyukur. Begitu banyak yang sering menghadiri pengajian. Dan selayaknya kita berusaha untuk menutup celah yang bisa mengakibatkan perpecahan dan kelemahan diantara kita.

Semoga, Allah menjadikan kita sebagai seseorang yang diberi taufiq untuk menempuh jalan yang benar. Dan menjadikan aku, kamu, kita semua sebagai rahmat bagi ummat.

Menyatukan seluruh kaum muslimin diatas tauhid dan sunnah. Dan jangan lupa untuk terus bersemangat mendekatkan manusia ke dalam kebenaran.

Wahai saudaraku, semangat berjuang. Semoga apa yang aku, kamu dan kita lakukan menjadi pemberat amal kebaikan kita di hari penimbangan. Semangatlah tuk menyongsong kemenangan dan persatuan kaum muslimin. Sebab tak ada yang lebih membahagiakan ketika seluruh kaum muslimin bersatu dan bisa dikumpulkan disebaik-baik tempat tuk berpulang☺
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih