Bagi para Pecinta, Berkorban itu Membahagiakan

Bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri. Betapa tidak, seorang manusia pengemban risalah agung, telah lahir. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, beliaulah orangnya.

Dengan risalah Islam yang agung ini, menjadikan manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya, dari ketersesatan menuju petunjuk. Tentu, ini hanya berlaku bagi yang mau.

Berhubungan dengan momen ini, banyak jargon dan slogan yang dibuat untuk menjadi motivasi lebih mencintai Nabi, salah satunya jargon, " Cinta Nabi, cinta Syari'at". Selamat membaca dan menikmati untaian hikmahnya.....

Cinta Nabi, Cinta Syariat

Seberapa kita sayang dengan ibu dan ayah kita? Yang jelas sayang itu mampu membuat kita mau memenuhi panggilan mereka, meski jauh sekalipun

Seberapa kita sayang dengan anak-anak kita? Yang jelas sayang itu membuat kita berkorban demi mereka, meskipun kita tak cukup, tapi mereka harus cukup

Sebab mereka sedarah, serahim, yang berarti pengorbanan. Tak makan tak apa, asal yang disayangi makan. Tak tidur tak apa, asal yang disayangi tidur. Itu semua bagian daripada sayang

Bagi para pecinta, berkorban itu membahagiakan, bukan menyusahkan. Justru para pecinta akan merasa bersalah andai tak bisa berkorban. Tanya saja mereka yang jatuh cinta, being blue is another kind of a beauty

Lalu bagaimana dengan Rasulullah? Ia lebih dari keluarga, lebih dari rahim. Dia mencintai kita sebelum Ayah dan Ibu kita, dan tetap mencintai kita saat anak-anak kita tak lagi mengenali kita saat yaumil hisab

Keperluan kita akan Rasulullah,  melebihi keperluan kita akan semua manusia, bahkan alam semesta. Sebab dia adalah jalan ridha Allah, pembuka pintu surga yang pertama, yang takkan dibela di yaumil hisab kecuali olehnya

Allah sampaikan, Katakan (Wahai Muhammad): "Bila kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku. Maka Allah akan mencintai kalian, dan mengampuni dosa-dosa kalian". Sangat jelas

Mencintai Allah sepaket dengan Rasulullah. Lalu, apa yang kita ingin lakukan buat Rasulullah? Adakah yang lebih menyenangkan beliau ketimbang mereka yang mengikuti syariat yang beliau bawa? Adakah yang lebih menyakiti beliau ketimbang menyelisihi yang beliau bawa?

Yaa Rabb.. kuatkan kami mengikuti Nabi Muhammad saw, Allahumma shalli wa sallim wa baarik alaihi..

Link ustadz, DI SINI
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih