Mengenal UG Techno Park Cianjur, tempat Wisata Berbasis Penelitian

Bagi pecinta wisata, ada sebuah kabar gembira, Universitas Gunadarma Technopark (GTP) atau dikenal dengan UG Techno Park, segera akan dibuka untuk umum. Walau demikian, tempat ini meski dalam tahap pembangunan, namun banyak masyarakat yang sudah berkunjung ke tempat ini.

Apa itu UG Techno Park?


UG Techno Park merupakan komplek/kawasan pengembangan teknologi, manajemen, pendidikan dan bisnis secara terpadu. Lokasi GTP berada di Desa Jamali-Mulyasari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. 

Menurut pihak UG Techno Park, Kawasan tersebut dirancang bersifat holistic integrative untuk menunjang kegiatan pendidikan, pertanian terpadu, pariwisata dan pengembangan teknologi terpadu. Sehingga GTP ini nantinya akan menjadi icon sekaligus wujud dari multidisiplin ilmu yang ada di Universitas Gunadarma.


Menurut pihak GTP, dalam Rencana Induk Perencanaan Pembangunan (Master Plan) Gunadarma Technopark disebutkan bahwa fungsi dari kawasan tersebut adalah sebagai kawasan Agroecoedutourism dan sebagai salah satu objek promosi institusi ke masayarakat. 

Di dalam Gunadarma Technopark dibuat cluster-cluster/zonasi yang secara spesifik dan fokus mengembangkan suatu aspek penerapan teknologi terpadu. Kawasan ini memuat sebuah kawasan Agropark, Technopark, Ecopark, Agroscience, Edupark, Tourismpark, Sport Sciencepark dan lain-lain yang diintegrasikan menjadi Agrotechnoecoedutourism Park

Kawasan Agrotechnopark merupakan kawasan untuk pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi, seperti teknologi pasca panen, zona peternakan, perikanan maupun budidaya pertanian. 

Kawasan Technopark merupakan kawasan untuk pengembangan sektor industri pengolahan berbasis teknologi, yakni pengolahan pasca panen, bengkel kerja teknologi tepat guna, pengolahan limbah indistri dam lainnya. 

Sedangkan kawasan Ecoedupark adalah kawasan edukatif yang merupakan kawasan informasi teknologi, zona wisata, maupun belanja. 

Agroscience Park (ASP) dan Agrotechno Park (ATP) adalah suatu kawasan yang berfungsi untuk menerapkan berbagai jenis teknologi di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen) yang telah dikaji oleh berbagai LPNK, swasta, PTN/PTS untuk diterapkan dalam skala ekonomi, serta tempat pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas. 

Di samping itu ASP dan ATP juga bermanfaat untuk memberikan ruang aplikasi, percontohan teknologi pertanian terpadu kepada para ilmuwan serta memberikan pelatihan dan alih teknologi pertanian terpadu kepada masyarakat pada bidang: teknologi budi daya tanaman dan perbenihan (Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan), teknologi pasca panen dan pengolahan hasil, teknologi peternakan unggas dan ruminansia, serta teknologi budidaya perikanan. 

Tujuan dibuatnya ATP dan ASP ini adalah meningkatkan penerapan dan alih teknologi hasil litbang Kementerian/LPNK Ristek, swasta dan perguruan tinggi kepada masyarakat, membangun model percontohan pertanian terpadu yang mengintegrasikan: pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu siklus produksi, serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang terampil dan mandiri dibidang agroteknologi dan agribisnis.

Dalam rencana pengembangan dan pembangunannya, realisasi GTP dibagi menjadi beberapa tahap. Setiap tahap dirancang untuk dapat direalisasikan dalam jangka waktu 4-5 tahun. Saat ini pembangunan telah dimulai untuk merealisasikan Master Plan Tahap I dengan luas keseluruhan yang dikerjakan untuk tahap ini mencapai 12,4 hektar dari total luas kawasan pengembangan GTP yaitu seluas 44 hektar. Pada tahap ini tim pengembang akan merealisasikan sejumlah 19 objek atau wahana. Desain secara keseluruhan dibuat oleh Tim Pusat Desain Arsitektur Universitas Gunadarma. 

Wah, jika ini terwujud, bersyukurlah Cianjur memiliki kawasan terpadu bersekala nasional untuk penelitian, penerapan ilmu, sekaligus wahana wisata. 

Sumber Deskripsi UG Techno Park bisa dibaca di https://fti.gunadarma.ac.id/agrotek/news/read/170/gunadarma-technopark
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih