Mending Sabar Sedikit, Daripada Sebar Penyakit


Karena kita Cinta Indonesia, maka kita lakukan segala upaya untuk melawan Corona. Jika tak mampu membantu, setidaknya kita tidak menjadi penyebar wabah, salah satunya diam di rumah.

Jika kita tak mampu mengobati orang lain yang terdampak virus itu, setidaknya kita membantu menghentikan penyebarannya, salah satunya membatasi interaksi.

Masih dalam kampanye Barisan Bangun Negeri untuk melawan Covid-19, ada baiknya kita cermati tulisan sederhana dari salah seorang punggawa BBN, semoga menjadi tambahan "amunisi" untuk ikhtiar melawan Corona. Yuk kita baca!

Indonesia itu luas, orangnya juga banyak, atau sederhananya PADAT, dengan fasilitas yang nggak sebanding dengan jumlah orangnya, baik kuantitas atau kualitasnya

Di DKI Jakarta, Ibukota Indonesia saja, hanya menyediakan 2,33 ranjang/1000 warganya (Kemenkes, 2018). Dan per hari ini, fasilitas kesehatan di JKT pun sudah tidak memadai

Fasilitas ini semakin parah diluar Jakarta, misal di Jawa Tengah angkanya 1,15 ranjang/1000 warga, Jawa Barat 0,87 ranjang/1000 warga, belum lagi kualitasnya

Jadi kita bisa membayangkan, jika data 2019 pemudik lebaran dari Jabodetabek ke seluruh wilayah Indonesia adalah 14.9 juta orang, mungkinkah tak ada yang membawa wabah?

Bayangkan, andai diantara kita semuanya egois dan pulang mudik kampung, dengan berbagai alasan, walau kita pikir "Ah yang lain juga begitu", bagaimana kondisi nantinya?

PASTI ada yang jadi pembawa wabah, menularkan ke orang yang ada di kampung, orangtuanya mungkin atau sanak saudaranya, maka jadi starter wabah di kampungnya

Dengan pelayanan kesahatan di kampung yang kita tahu sendiri keadaannya, dengan pola hidup masyarakat di kampung yang kita tahu sendiri seperti apa, terbayang?

Coba sejenak berpikir, ketika Jakarta lockdown, sebenarnya daerah lain yang diuntungkan, karena beban wabah takkan meluas ke tempatnya, secara Jakarta paling parah wabahnya

Per 30/03/2020, Indonesia sudah menyentuh angka 1.285 pasien positif covid-19, dan 675 orangnya di Jakarta. Titik pusat penyebaran wabah ini jelas di Jakarta

Ada yang bilang, di Jakarta sekarang susah, cari makan pun tak bisa, perekonomian semuanya lumpuh. Lha, kalau wabah tersebar di kampung, kondisinya juga bakal begitu

Yang kita pikirkan seluruh Indonesia, semua manusia yang tinggal disitu, untuk masa depan, agar wabah ini bisa ditangangi secara proper

Andai betul kita mencintai Indonesia, maka pengorbanan untuk nggak mudik, nggak pulang kampung, adalah harga yang sangat kecil sekali untuk kita bayar.

Akhir kata, semoga keikhlasan kita mematuhi saran para ahli dan pemuka agama, dalam rangka ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19), ada dalam Keridhoan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan semoga ujian ini segera berakhir. Aamiin. (Inspirasi)
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih