Materi PAI Kelas 8: Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi


Kalian tentu pernah merasakan lapar dan haus bukan? Pada saat lapar dan haus itu, tubuh kita menjadi lemas dan tidak bertenaga. Lalu, bagaimana agar tubuh kita menjadi segar dan bertenaga kembali. Tentu saja kalian harus makan dan minum. Kita dapat memperoleh makanan dan minuman dari berbagai sumber. Makanan dan minuman tersebut tentunya halal dan baik bagi tubuh kita.

Wahai anak salih, ketahuilah bahwa Islam melarang umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram. Kita harus waspada dengan godaan setan sebab makanan dan minuman haram dapat membuat tubuh, jiwa, dan akal menjadi rusak. Kita menjadi malas beribadah dan inginnya berbuat maksiat.

Mengapa demikian? Itu semua karena bahan makanan tersebut menjadi sumber energi bagi tubuh. Jika sumber energinya baik, maka berakibat baik. Sebaliknya jika sumber energinya buruk maka juga berakibat buruk. Kalian tentu tahu bahwa setan senantiasa menggoda manusia agar ingkar kepada Allah Swt.

Amatilah di sekitarmu tentu banyak makanan dan minuman yang haram. Namun, anehnya banyak masyarakat bahkan umat Islam mengkonsumsinya dengan berbagai alasan. Bahkan ada yang mengkonsumsinya dengan alasan untuk pengobatan penyakit tertentu, sementara obat yang lain masih banyak. Oleh karena itu, kita harus berusaha sekuat tenaga agar makanan dan minuman yang kita konsumsi itu halal lagi baik.

1. Mari Membaca Q.S. an-Nahl/16 ayat 114

Berikut ini adalah ayat-ayat yang berisi tentang perintah memakan makanan yang halal lagi baik. Bacalah dengan tartil Q.S. an-Nahl/16 ayat 114 berikut:


2. Mari memahami Hukum Bacaan Mim Sukun

Berikut ini adalah skema sederhana mengenai hukum bacaan mim sukun. Namun, masih ada bagian-bagian yang masih rumpang (kosong). Lengkapilah skema rumpang.

Jika terdapat mim sukun ( ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah, maka hukum bacaannya dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Ikhfa` syafawi
2. Idgam mimi
3. Izhar syafawi

Untuk memahaminya secara lebih rinci, pelajarilah uraian berikut :

1) Ikhfa` Syafawi
Suatu lafaz mengandung bacaan ikhfa’ syafawi apabila terdapat mim sukun ( ) bertemu dengan huruf ba ( ). Perhatikan contoh-contoh berikut ini !

Adapun cara membacanya adalah bunyi mim sukun dibaca samarsamar di bibir dan berdengung.

2) Idgam Mimi
Suatu lafaz mengandung bacaan idgam mimi apabila mim sukun ( ) bertemu dengan huruf mim ( ).
 
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!



Adapun cara membacanya adalah mim sukun dimasukkan atau digabungkan dengan mim di depannya dan berdengung.

3) Izhar Syafawi
Suatu lafas mengandung bacaan izhar syafawi apabila ada mim sukun

Perhatikan contoh-contoh berikut ini !
Adapun cara membacanya adalah bunyi mim sukun dibaca jelas dengan bibir tertutup.

3. Mari Belajar Mengartikan Ayat Al-Qur’ān, Q.S. an-Nahl/16 : 114

1. Arti per kata


2. Terjemah :

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”. (QS. An-Na¥l:114)

4. Mari Memahami Pesan-pesan Mulia dalam Q.S. an-Nahl/16 :114


Allah telah memberikan rezeki kepada manusia sangat banyak, bahkan tak terhitung nilainya. Bumi dan seisinya dianugerahkan kepada manusia untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sudah sepantasnya apabila kalian semua bersyukur kepada Allah atas nikmat- Nya itu. 

Seperti yang telah terdapat dalam Q.S. an-Nahl/16 : 114 yang mengandung pesan yakni perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah Swt.

Dalam ayat ini Allah menyuruh umat Islam untuk memakan makanan dan mengkonsumsi minuman yang halal dan baik. Halal di sini dapat ditinjau dari tiga hal, yakni halal zatnya, proses mengolahnya, dan halal cara mendapatkannya. Sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang cukup sehingga bermanfaat bagi tubuh.

Saat ini begitu mudah kita memperoleh makanan dan minuman. Namun perlu diingat dan dimengerti bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi haruslah memenuhi syarat halal dan baik. Makanan yang halal dan baik akan membawa manfaat yang besar terhadap tubuh dan aktivitas kita.

Makanan dan minuman yang halal dan baik dapat membawa ketenangan hidup, menjaga kesehatan jasmani dan rohani, mendapat perlindungan dari Allah dan aktivitas yang dilakukan dapat membawa berkah. Sebaliknya, kita harus bisa menghindari makanan dan minuman yang haram. Apabila kita memakan dan meminum yang haram, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang merusak tubuh kita serta membuat jiwa menjadi terganggu. 

Dampak negatif lain akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram adalah dapat membuat doa seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah dan malas beribadah. Perhatikan hadits berikut ini :

Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. 

Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku,
Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.” (HR. Muslim).

2. Mengamalkan dan Membiasakan Akhlak Mulia dengan Mengkonsumsi
Makanan dan Minuman yang Halal


Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik maka tubuh akan menjadi sehat, ibadah semakin rajin, dan mendapat rida dari Allah Swt. Sebagai seorang muslim hendaknya kita senantiasa berhati-hati dan waspada dalam memilih makanan dan minuman. Sekarang ini
tersedia beraneka jenis makanan dan minuman haram yang dikemas menarik sehingga terlihat seolah olah menjadi halal.

Perhatikan kisah berikut ini :

Sebutir Kurma Penghambat Doa

Dikisahkan setelah menunaikan ibadah haji, seseorang bernama Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Masjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua yang berjualan di dekat Masjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terletak di pinggir timbangan. Ibrahim menyangka kalau kurma itu bagian dari yang ia beli, ia lalu memungut dan memakannya.
Setelah itu ia langsung berangkat menuju al-Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di al-Aqsa. 

Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Ia śalat dan berdoa khusyuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan Allah Swt,” kata malaikat yang satu.

“Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua dekat Masjidil Haram,” jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal azim,” Ibrahim beristigfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Makkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Makkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. 

“Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua, kemana ia sekarang?” tanya Ibrahim.

“Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” mjawab anak muda itu.

“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”.
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

“Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?”.

“Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”

“Di mana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.

Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui mereka. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakhra lagi.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain.”

O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”

Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan makanan yang masuk ke tubuh kita, sudah halalkah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu…” (Kisah diolah dari berbagai sumber)

Rangkuman

1. Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayyiban. Halal artinya dibolehkan agama, sedangkan thayyib artinya bergizi dan baik bagi kesehatan tubuh.

2. QS An-Nahl/16 ayat 114 berisi perintah untuk memakan makanan yang halal lagi baik, serta mensyukuri nikmat Allah Swt.

3. QS. Al-Māidah/5 ayat 90-91 menyatakan bahwa minuman keras (khamer) hukumnya haram.

4. Suatu lafa§ mengandung bacaan ikhfa’ syafawi apabila terdapat mim sukun ( ) bertemu dengan huruf ba.

5. Suatu lafa§ mengandung bacaan idgam mimi apabila mim sukun ( ) bertemu dengan huruf mim ( ).

6. Suatu lafaz mengandung bacaan bacaan izhar syafawi apabila ada mim sukun ( ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah berikut :

Nah begitulah adik-adik pembahasan materi PAI kelas 8 SMP dengan temaHidup Sehat dengan Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih