Aneka Bacaan Sujud dalam Shalat - Lengkap Lafal Arab, Latin, Terjemah, dan Dalilnya

Aneka Bacaan Sujud dalam Shalat - Lengkap Lafal Arab, Latin, Terjemah, dan Dalilnya - Dalam melaksanakan shalat, kita mengenal salah satu rukun fi'li (perbuatan) yaitu sujud. Sujud hukumnya wajib untuk dilaksanakan, sedangkan bacaan dalam sujud hukumnya sunnah. Dalam prakteknya, bacaan sujud tidak satu lafal, melainkan banyak.

Bacaan-bacaan sujud ini bersumber dari hadits-hadits yang diriwayatkan beberapa perawi. Abufadli.com mencoba menghadirkan untuk kita semua aneka bacaan dalam sujud. Semoga menjadi referensi bagi Anda.

Gambar dari Freepik


Aneka Bacaan Sujud dalam Shalat

Berikut ini beberapa bacaan sujud dalam shalat yang sesuai sunnah Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam.

Bacaan sujud ke-1:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subhaana robbiyal a’la(3x)

"Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi" (HR. Muslim No: 203/ HR. Muslim no. 772 dan Abu Daud no. 871).

Bacaan sujud ke-2

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Subbuuhun qudduusun robbul malaa-ikati warruuh(3x)

"Maha Suci Maha Suci, Tuhan yang disembah malaikat dan malaikat Jibril". (HR. Muslim No: 223HR. Muslim 1/533, lihat no. 35)

Bacaan sujud ke-3

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhaanakalloohumma robbanaa wa bihamdika alloohummagfir lii(3x)

"Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami, Segala puji bagi Engkau. Ya Allah, ampunilah aku". (HR. Bukhori No: 794 HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484)

Bacaan sujud ke-4

اللهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ


Alloohumma laka sajadtu wa bika aamantu, wa laka aslamtu, sajada wajhii lilladzii kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu wa bashorohu, tabaarokalloou ahsanul khooliqiin

"Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Telah sujud wajahku kepada Dia yang telah menciptakannya, membentuknya, memisahkan pendengaran dan penglihatannya, Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik". (HR. Muslim No: 201)

atau
اَللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، (وَأَنْتَ رَبِّي)، سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَ صَوَّرَهُ، (فَأَحْسَنَ صُوَرَهُ)، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
Allaahumma laka sajadtu, wa bika aamantu, wa laka aslamtu, (wa anta robbii), sajada wajhii lilladzii kholaqohu wa showwarohu, (fa-ahsana shuwarohu), wa syaqqo sam’ahu wa bashorohu, tabaarokallaahu ahsanul khooliqiin.

"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku bersujud, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku berserah diri. (Engkau Rabbku). Bersujud wajahku kepada Dzat yang menciptakan dan membentuknya, (lalu Dia baguskan rupanya), yang membelah pendengaran dan penglihatannya. Mahasuci Allah sebaik-baik Pencipta."

Dari hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Tambahan yang pertama yaitu lafal ‘wa anta robbii’ dikeluarkan oleh ath-Thahawi (137/1) dan at-Tirmidzi no. 3423 serta ad-Daraquthni (30). Al-Imam Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih. Tambahan kedua dari salah satu riwayat Muslim.

Bacaan sujud ke-5

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Subhaanaka wa bihamdika laa ilaaha illaa anta

"Maha Suci Engkau, segala puji bagi Engkau. Tidak ada Tuhan selain Engkau". (HR. Muslim No: 221)

atau
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Subhaanakallaahumma wa bihamdika, laa ilaaha illaa anta.

"Mahasuci Engkau ya Allah, dan dengan pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau". (HR. Muslim no. 1089)

Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan, tatkala ia kehilangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di suatu malam dari tempat tidurnya, dia menyangka beliau pergi keluar. Mulailah Aisyah meraba-raba dalam kegelapan, ternyata didapatinya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang ruku atau sujud dan membaca: (dzikir di atas). 

Bacaan sujud ke-6
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Alloohummag firlii dzanbii kullahu diqqohu wa jillahu wa awwalahu wa aakhirohuu wa ‘alaaniyatahu wa sirrohu

"Ya Allah, ampunilah untukku dosaku semuanya, baik yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi." (HR. Muslim No: 216)

atau
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلاَنِيَّتَهُ وَسِرَّهُ
Allaahummagh-fir lii dzanbii kullahu, diqqohu wa jillahu, wa awwalahu wa aakhirohu, wa ‘alaaniyyatahu wa sirroh.

"Ya Allah, ampunilah seluruh dosaku yang kecil dan besar, yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan dengan terang-terangan dan yang tersembunyi." (HR. Muslim 1/350)

Bacaan sujud ke-7

اللهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا
Alloohummaj’al fii qolbii nuuron, wa fii sam’ii nuuron, wa fii bashorii nuuron, wa ‘an yamiinii nuuron, wa ‘an syimaalii nuuron, wa amaamii nuuron, wa kholfii nuuron, wa fauqii nuuron, wa tahtii nuuron, waj’al lii nuuron

"Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di dalam mataku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, dan jadikanlah cahaya untukku." (HR. Muslim No: 187)

atau
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُوْرًا، وَفِي لِسَانِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي بَصَرِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ تَحْتِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُوْرًا، وَعَنْ يَمِيْنِي نُوْرًا، وَعَنْ يَسَارِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ أَمَامِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ خَلْفِي نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِي نَفْسِيْ نُوْرًا، وَأَعْظِمْ لِي نُوْرًا
Allaahummaj’al fii qolbii nuuron, wa fii lisaanii nuuron, waj’al fii sam’ii nuuron, waj’al fii bashorii nuuron, waj’al min tahtii nuuron, waj’al min fauqii nuuron, wa ‘an yamiinii nuuron, wa ‘an yasaarii nuuron, waj’al amaamii nuuron, waj’al kholfii nuuron, waj’al fii nafsii nuuron, wa a’zhim lii nuuron.

"Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam lisanku. Jadikanlah cahaya dalam pendengaranku. Jadikanlah cahaya pada penglihatanku. Jadikanlah cahaya dari bawahku. Jadikanlah cahaya dari atasku, cahaya dari kananku dan cahaya dari kiriku. Jadikanlah cahaya di depanku. Jadikanlah cahaya di belakangku. Jadikanlah cahaya pada jiwaku, dan besarkanlah cahaya untukku".(HR. Muslim no. 1791 dan an-Nasa’i no. 1121)

Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Tatkala ia bermalam di rumah bibinya, Maimunah bintu al-Harits radhiyallahu ‘anha di saat giliran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di rumahnya. Ibnu Abbas melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bangkit untuk menunaikan hajatnya. Setelahnya beliau berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mengerjakan shalat dan di sujudnya beliau membaca: (doa di atas).

Namun, riwayat yang lain menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan zikir yang hampir sama dengan zikir di atas setelah selesai shalat yakni saat berdoa seperti dalam riwayat Muslim no. 1796, sehingga terkadang beliau melakukan yang ini (membacanya dalam sujud), di kali lain yang itu (saat berdoa setelah shalat lail).

Bacaan sujud ke-8

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allaahumma innii a’uudzu biridhooka min sakhothika, wa bimu’aafaatika min ‘uquubatika, wa a’uudzu bika minka, laa uhshii tsanaa-an ‘alaika, anta kamaa ats-naita ‘alaa nafsik.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahanMu, dan dengan keselamatanMu dari hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari siksaMu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepadaMu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diriMu sendiri" (HR. Muslim 1/532)

Bacaan sujud ke-9

سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
Subhaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa-i wal ‘azomah

"Maha Suci Dia yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kebesaran dan keagungan".(HR. Abu Daud No: 873)

HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai dan Ahmad. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/166.

Bacaan sujud ke-10

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ
Alloohummag firlii maa asrortu wa maa a’lantu

"Ya Allah, ampunilah aku, apa yang aku rahasiakan dan apa yang aku nyatakan" (HR.an-Nasa’i no. 1124, dinyatakan sahih dalam Shahih Sunan an-Nasa’i) Dari hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Bacaan sujud ke-11

ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺭَﺑِّﻰَ ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻩِ
Subhana robbiyal a’laa wa bi hamdih(3x)

"Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi dan pujian untuk-Nya”. Ini dibaca tiga kali . (HR. Abu Daud no. 870, shahih)

Rujukan utama makalah ini adalah buku karya Muhammad Nashiruddin Albani “Sifat Shalat Nabi shalallahu’alaihi wassalam", dikutip dari  http://asysyariah.com/seputar-hukum-islam-tata-cara-sujud, dengan penyesuaian seperlunya.

Demikian aneka bacaan sujud dalam shalat, lengkap lafal Arab, Latin,dan terjemahnya dalam Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih