Perlukah Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini?

Pendidikan seks bagi anak dalam islam

Perdebatan tentang perlu tidaknya pendidikan seks diberikan kepada anak bermula dari keprihatinan terhadap pergaulan khususnya remaja saat ini, pelecehan seksual pada anak, perilaku seksual menyimpang dan sebagainya. 

Para pemerhati masalah anak berpendapat, diperlukan upaya-upaya untuk memasyarakatkan pendidikan seks untuk mencegah hal-hal semacam itu terjadi. 

Maka, program-program pendidikan sekspun mulai digulirkan. Menurut Dr Abdullah Nashih UIwan, pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak, sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan.

Bagaimana sejatinya pendidikan seks menurut Islam? 

"Pendidikan seks" dalam perspektif Islam, merupakan bagian integral dari pendidikan akidah, akhlak dan ibadah. 

Terlepasnya pendidikan seks dengan ketiga unsur itu, akan menyebabkan ketidakjelasan arah dari pendidikan seks itu sendiri. 

Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan seks harus tidak menyimpang dari tuntutan syariat Islam. Pendidikan seks dapat diberikan kepada anak, manakala berisi pengajaran-pengajaran yang mampu mendidik anak, sehingga lebih mengimani, mencintai, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Harapannya, jika anak telah dewasa akan dapat mengetahui masalah-masalah yang diharamkan dan dihalalkan. Bahkan mampu menerapkan tingkah laku islami sebagai akhlak, kebiasaan, dan tidak akan memenuhi naluri seksualnya dengan cara-cara yang tidak islami.

Menanamkan Rasa Malu 

'Pendidikan seks" perspektif Islam yang bisa diajarkan pada anak usia dini, di antaranya adalah menanamkan rasa malu. Jangan biasakan anak-anak walau masih kecil bertelanjang di depan orang lain. Misalnya ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya. 

Membiasakan anak perempuan berbusana muslimah

Membiasakan anak perempuan sejak kecil berbusana Muslimah juga penting, meski belum wajib. Selain untuk menanamkan rasa malu, sekaligus mengajarkan pada anak tentang aurat. 

Membiasakan menjaga kebersihan alat kelamin

Selain itu, ajarkan anak untuk menjaga kebersihan alat kelamin, agar bersih, sehat sekaligus juga mengajarkan pada anak tentang najis. Biasakan anakuntuk buang air pada tempatnya (toilet training).

Secara fisik maupun psikis, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut telah diciptakan sedemikian rupa oleh Allah. Adanya perbedaan ini bukan untuk saling merendahkan, namun semata-mata karena fungsi yang kelak akan diperankannya. 

Mengingat perbedaan tersebut, maka Islam telah memberikan tuntunan agar masing-masing fitrah yang telah ada tetap terjaga. Islam menghendaki agar laki-laki memiliki kepribadian maskulin, dan perempuan memiliki kepribadian feminin. 

Islam tidak menghendaki wanita menyerupai laki-laki, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, harus dibiasakan dari kecil anak-anak berpakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.

Memisahkan tempat tidur

Seiring bertambahnya usia, di usia 7 tahun Islam mengajarkan anak untuk memisahkan tidur dengan orang tua. Pemisahan tempat tidur merupakan upaya untuk menanamkan kesadaran pada anak tentang eksistensi dirinya. 

Bila pemisahan tempat tidur tersebut terjadi antara dirinya dan orang tuanya, maka setidaknya anak telah dilatih untuk berani mandiri. 

Bila pemisahan tempat tidur dilakukan terhadap anak dengan saudaranya yang beda jenis kelamin, maka secara langsung ia telah ditumbuhkan kesadarannya tentang eksistensi perbedaan jenis kelamin.

Kenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam tiga waktu)

Kenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam tiga waktu), misal mengetuk pintu sebelum masuk kamar orang tua. Tiga ketentuan waktu yang tidak diperbolehkan anak-anak untuk memasuki ruangan (kamar) orang dewasa kecuali meminta izin terlebih dahulu adalah, sebelum shalat subuh, tengah hari, dan setelah shalat isya'. 

Aturan ini ditetapkan mengingat di antara ketiga waktu tersebut merupakan waktu aurat. Yakni waktu ketika badan atau aurat orang dewasa banyak terbuka.

Pertumbuhan dan perkembangan masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting. Baik pertumbuhan organ fisiknya, psikologis dan sosialisasi atau interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada masa ini hendaklah para orang tua memberikan bimbingan dan pengarahan termasuk di dalamnya masalah seksual. Berikan bimbingan dengan bijaksana. 

Sebagai sistem ajaran yang lengkap, Islam telah memberikan tuntunan kepada para pemeluknya, termasuk masalah seksual. Pelanggaran dan ketidaktaatan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya akan menyebabkan kehancuran peradaban manusia.

Resume tanya jawab dengan psikolog Dra (Psi) Zulia Ilmawati, tentang  konsep pendidikan seks kepada anak dalam Islam 

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih