Puisi Sunda tentang Pentingnya Memanfaatkan Waktu untuk Beramal Baik
Bagi siapapun yang memiliki kepedulian terhadap dakwah Islam, tentu akan memanfaatkan apapun potensi yang ada dalam dirinya untuk menyampaikan kebenaran, memberikan nasihat dan juga pengingat. Termasuk dalam seni sastra khususnya puisi.
Puisi Sunda salah satu media yang efektif untuk menyampaikan kebenaran, nasihat, dan pengingat. Kenapa harus dengan puisi Sunda? Ini tidak lain karena Bahasa Sunda sampai sekarang masih eksis dan banyak penuturnya.
Salah seorang sastrawan, dalam bukunya "Eunteung Diri" (Cermin Diri) menuliskan puisi dalam bahasa Sunda dengan aneka tema. Semuanya memiliki benang merah, yakni menjadi pengingat dan nasihat bagi diri. Salah satu tema yang diambil adalah tentang pentingnya memanfaatkan waktu untuk beramal baik.
Berikut ini salah satu puisi Sunda tentang Pentingnya Memanfaatkan Waktu untuk Beramal baik. Selamat membaca dan mengambil makna di dalamnya.
MANGFAATKEUN WAKTU
Urang mangpaatkeun waktuku sagala lampah nu saestugeuning waktu tara balik deuinu bihari nu kamari
ngaliwat pating jorelatunggal menit tara liwatwaktu teh kedah mangpaatkeur di dunya tur di aheratkacida pisan ruginamun waktu beak teu gunaangguran pake amal ibadahsujud dikir bari pasrah
waktu teh kalintang pentingboh beurang atawa peutingwaktu ukur dihahamburterang terang beak umur
inget-inget geus di kuburcuang-cieung euweuh baturtapi jalma nu untung mahwaktuna teh henteu mubah
di anggo amal ibadahka Gusti sumembahwaktuna henteu baluburnanging dianggo tafakur
Terjemah puisi
Berikut ini terjemah puisi Sunda di atas ke dalam Bahasa Indonesia. Namun tentu tidak persis dengan maksud kata per kata dalam bahasa sunda, mengingat bahasa sunda memiliki kekhasan.