3 Golongan Manusia, Pendalaman Kandungan QS Al Fatihah ayat 7
3 Golongan Manusia, Pendalaman Kandungan QS Al Fatihah ayat 7 - Surah Al Fatihah.
Al Fatihah, disebut ummul Qur'an, induknya Al Qur'an. 7 ayat di dalamnya merupakan saripati keseluruhan kandungan Al Qur'an. Untuk kesempatan kali ini kita akan mentadabburi ayat yang ketujuh dari surah yang menjadi rukun qauli dalam shalat.
QS Al Fatihah ayat 7 berbunyi:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Terjemahnya:
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Menurut ayat ini manusia terbagi kepada tiga golongan. Semua golongansibuk bekerja dan berjuang ingin meraih keselamatan dan kenikmatan:
1. Golongan yang telah mendapat kenikmatan Ilahi
Yaitu bimbingan imani yang mengarahkan segala aktifitas menuju tujuan yang jelas. Meski menuntut perjuangan dan pengorbanan, kenikmatan tetap dirasa, baik sebelum berjuang, sewaktu berjuang, dan setelah berjuang menuju perjuangan berikutnya, hingga berakhir menyelesaikan seluruh tugas hidup.
Kenikmatan sebelum atau menjelang berjuang adalah kenikmatan yakin bahwa perjuangannya pasti akan mendapat hasil.
Kenikmatan sewaktu berjuang adalah keyakinan bahwa apa yang tengah diperjuangkannya merupakan jaminan hidup masa depan yang pasti penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan.
Kenikmatan sesudah berjuang adalah berupa dorongan untuk meningkatkan perjuangan berikutnya, baik cepat datangnya hasil atau pun lambat keduanya sangat bermanfaat baginya.
Perjuangan yang belum meraih hasil tidak berarti gagal akan tetapi hanya masalah waktu, kapan Allah akan memberi hasil. Keterlambatan datangnya hasil sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas berjuang pada langkah berikutnya. Dan cepatnya datang hasil sangat bermanfaat bagi peningkatan kuantitas perjuanganananan berikutnya.
Oleh karena itu cepat lambatnya hasil perjuangan sangat bermanfaat dan diperlukan oleh para pejuang.
Siapa golongan yang pertama ini?
Mereka itulah para Rasul dan para pengikutnya yang senantiasa setia, dan semangat tidak pernah mengenal lelah atau berhenti di tengah perjalanan dalam melaksanakan tugas sebagai hamba dan khalifah.
Sebagai hamba yang terus menundukan diri di hadapan YangMaha Agung dan sebagai khalifah yang terus berjuang menyebarkan ajaran yang hak mengajak umat ke jalan yang lurus menuju ridha llahi.
2. Golongan yang diberi petunjuk menuju jalan keselamatan, namun mereka meninggalkan petunjuk tersebut dan meremehkannya.
Bukan saja meremehkan petunjuk akan tetapi juga mereka membuat petunjuk tandingan. Dengan angkuh dan sombong mereka mencemoohkan aturan Allah dan mereka musuhi orang-orang yang taat kepada-Nya.
Mereka mengaku sebagai golongan yang paling mulia dan paling berhak menjadi penguasa dunia, namun pada saat yang sama mereka gelisah karena adanya orang-orang yang taat kepada Allah tetap dalam pendiriannya.
Hal ini membuat mereka semakin menderita karena orang yang taat kepada Allah tidak dapat mereka perlakukan sebagai bawahan mereka. Sehingga aturan yang mereka buat tidak memiliki arti, bahkan akan semakin terlihat kelemahannya, ketika ketaatan orang lain kepada Allah meningkat.
Mereka tampil dengan penuh kesombongan ketika bertemu dengan orang yang taat kepada Allah, namun pada saat yang sama mereka dalam penderitaan karena kesombongan dan keangkuhan mereka tidak berarti di hadapan hamba-hamba Allah, yang berkeyakinan bahwa tiada atasan yang hakiki selain Allah. kedengkian mereka yang semakin memuncak membuat mereka sendiri semakin menderita.
3. Golongan orang yang tersesat jalan.
Mereka merasa paling dijamin masuk surga dengan alasan bahwa mereka mendapat jalan pintas untuk mendapatkan surga.
Padahal jalan yang mereka tempuh hasil buatan mereka sendiri. Jika mereka diminta bukti bahwa mereka mendapat jaminan untuk masuk surga, sungguh mereka tidak akan mampu membuktikannya.
Dan sekiranya mereka sudah pasti akan masuk surga, mengapa mereka tidak berusaha untuk segera mati, malah justru mereka paling takut menghadapi kematian.
Namun demikian banyak sekali yang mengikuti jejak langkah mereka. Sungguh merugi orang-orang yang tertipu akibat para pendahulunya yang tidak bertanggung jawab.
Demikian pembahasan singkat mengenai 3 Golongan Manusia, Pendalaman Kandungan QS Al Fatihah ayat 7 ini. Semoga menjadi bahan renungan untuk kita mengambil langkah dan tujuan, golongan mana yang akan dan sedang kita jalani. Sehingga tidak salah langkah dan senantiasa ada dalam jalan kebenaran.
Wallahu a’lam