Pengertian Ashabiyyah, Bahayanya, dan Cara Menghindarinya

Ashabiyyah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada sikap fanatisme atau kecenderungan untuk memihak atau mendukung kelompok tertentu berdasarkan faktor-faktor seperti suku, agama, ras, atau bahkan pendapat politik. 

Dalam Islam, ashobiyyah dianggap sebagai perilaku yang tidak baik dan bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini terkait dengan konsep ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau ras.

Perilaku ashobiyyah seringkali dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang menganggap kelompoknya lebih unggul atau lebih benar daripada kelompok lain, sehingga seringkali menimbulkan konflik dan perpecahan di antara masyarakat.

Dalam ajaran Islam, ashobiyyah dianggap sebagai perilaku yang merusak persatuan dan kesatuan umat Islam, serta dapat menyebabkan terjadinya perpecahan dan pertikaian di antara masyarakat. Oleh karena itu, seorang muslim harus selalu menjauhi perilaku ashobiyyah dan memperkuat persaudaraan dan persatuan dengan masyarakat yang beragam.

Pengertian Ashabiyyah, Bahayanya, dan Cara Menghindarinya
Ilustrasi dari Ustadz Fatih Karim


Daftar Isi

Hadits larangan ashabiyyah 

Kami nukilkan dua hadits tentang larangan perilaku ashabiyyah, yaitu:

عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ

Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada ashabiyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena ashabiyahdan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena ashabiyah.”[HR. Abu Dawud].

مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ

Barangsiapa terbunuh karena membela bendera kefanatikan yang menyeru kepada kebangsaan atau mendukungnya, maka matinya seperti mati Jahiliyah.” [HR. Muslim].

Bahaya-bahaya Ashabiyyah

Berikut adalah beberapa bahaya atau dampak buruk dari perilaku ashabiyyah:

1. Memicu konflik dan kekerasan antar kelompok. 

Ketika seseorang atau kelompok memiliki sikap fanatisme atau ashobiyyah, mereka cenderung memandang kelompok lain sebagai musuh atau lawan, sehingga dapat memicu konflik dan kekerasan antar kelompok.

2. Merusak persatuan dan kesatuan masyarakat. 

Perilaku ashabiyyah dapat memicu perpecahan di antara masyarakat, sehingga merusak persatuan dan kesatuan yang seharusnya dijaga.

3. Menimbulkan diskriminasi dan intoleransi. 

Sikap fanatisme atau ashobiyyah dapat menimbulkan diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok lain yang berbeda, sehingga merugikan masyarakat secara keseluruhan.

4. Membuat seseorang atau kelompok menjadi sombong dan merasa lebih unggul. 

Perilaku ashabiyyah dapat membuat seseorang atau kelompok menjadi sombong dan merasa lebih unggul daripada kelompok lain, sehingga menghilangkan rasa saling menghargai dan saling menghormati.

5. Menyebabkan terjadinya ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia. 

Sikap fanatisme atau ashobiyyah dapat menyebabkan terjadinya ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok lain yang berbeda, sehingga merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu menjauhi perilaku ashabiyyah dan memperkuat persaudaraan dan persatuan dengan masyarakat yang beragam.

Contoh-contoh perilaku ashabiyyah

Berikut adalah beberapa contoh perilaku ashabiyyah yang sering terjadi di masyarakat:

1. Mendukung atau memihak kelompok tertentu tanpa mempertimbangkan kebenaran atau keadilan.

2. Menunjukkan sikap fanatisme atau kecenderungan untuk memihak kelompok tertentu berdasarkan faktor-faktor seperti suku, agama, ras, atau bahkan pendapat politik.

3. Menunjukkan sikap diskriminatif atau intoleran terhadap kelompok lain yang berbeda, baik secara verbal maupun non-verbal.

4. Membuat pernyataan atau tindakan yang merendahkan atau meremehkan kelompok lain yang berbeda.

5. Tidak bersedia berdialog atau berkomunikasi dengan kelompok lain yang berbeda.

6. Mengabaikan atau menolak pandangan atau pendapat dari kelompok lain yang berbeda.

7. Menunjukkan sikap sombong atau merasa lebih unggul daripada kelompok lain.

8. Memperlihatkan tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial dan agama, semata-mata karena ingin menunjukkan kesetiaan atau dukungan terhadap kelompok tertentu.

Perilaku ashabiyyah merupakan perilaku yang merugikan masyarakat secara keseluruhan, karena dapat memicu konflik dan kekerasan antar kelompok, merusak persatuan dan kesatuan masyarakat, serta menimbulkan diskriminasi dan intoleransi. 

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu menjauhi perilaku ashabiyyah dan memperkuat persaudaraan dan persatuan dengan masyarakat yang beragam.

Cara-cara menghindari perilaku ashabiyyah

Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari perilaku ashabiyyah:

1. Menjaga sikap terbuka dan toleran terhadap kelompok lain yang berbeda, serta berusaha untuk memahami pandangan atau pendapat mereka.

2. Tidak memihak atau mendukung kelompok tertentu tanpa mempertimbangkan kebenaran atau keadilan.

3. Menghindari pernyataan atau tindakan yang merendahkan atau meremehkan kelompok lain yang berbeda.

4. Bersedia berdialog atau berkomunikasi dengan kelompok lain yang berbeda, serta mencari kesamaan atau titik temu dalam pandangan atau pendapat.

5. Menunjukkan sikap saling menghargai dan saling menghormati terhadap kelompok lain yang berbeda.

6. Menghindari sikap fanatisme atau kecenderungan untuk memihak kelompok tertentu berdasarkan faktor-faktor seperti suku, agama, ras, atau bahkan pendapat politik.

7. Menghindari tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial dan agama, semata-mata karena ingin menunjukkan kesetiaan atau dukungan terhadap kelompok tertentu.

8. Menjaga perspektif yang objektif dan kritis terhadap berbagai informasi atau berita yang diterima, serta melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mempercayainya.

Perilaku ashabiyyah merupakan perilaku yang merugikan masyarakat secara keseluruhan, karena dapat memicu konflik dan kekerasan antar kelompok, merusak persatuan dan kesatuan masyarakat, serta menimbulkan diskriminasi dan intoleransi. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu menjauhi perilaku ashabiyyah dan memperkuat persaudaraan dan persatuan dengan masyarakat yang beragam.

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih