Persatuan Islam (Persis) dan Muhammadiyah, di antara Persamaan dan Perbedaan Gerak Organisasinya

Organisasi Persatuan Islam (Persis) dan Muhammadiyah adalah dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Keduanya memiliki sejarah panjang dan perbedaan dalam pandangan dan praktek keagamaan. Dalam artikel ini, kami akan membahas sejarah, persamaan, dan perbedaan dari Persis dan Muhammadiyah.
Daftar Isi



Sejarah Ringkas Persis

Organisasi Persatuan Islam (Persis) didirikan pada 1923 oleh sekelompok tokoh Islam di kota Bandung, Jawa Barat. Tokoh-tokoh ini terdiri dari para ulama, guru, dan aktivis Islam yang bertujuan untuk menyatukan seluruh umat Islam Indonesia di bawah satu organisasi. 

Persis didirikan sebagai reaksi terhadap pengaruh Barat yang semakin kuat di Indonesia pada saat itu. Mereka percaya bahwa Islam harus dipertahankan sebagai landasan moral dan sosial masyarakat Indonesia.

Sejarah Ringkas Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 oleh Ahmad Dahlan, seorang ulama dan aktivis Islam terkemuka di Yogyakarta, Jawa Tengah. Tujuan Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah adalah untuk memperbaiki moral dan sosial umat Islam serta memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Dia juga ingin menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam yang beredar pada waktu itu.

Persamaan Persis dan Muhammadiyah

Meskipun terdapat perbedaan antara Persis dan Muhammadiyah, keduanya memiliki beberapa persamaan. 

Pertama, keduanya memiliki misi yang sama untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam. 

Kedua, keduanya berusaha untuk memperbaiki moral dan sosial umat Islam di Indonesia. 

Ketiga, keduanya memperjuangkan hak-hak umat Islam dan menolak pengaruh Barat yang dianggap merusak nilai-nilai Islam.

Perbedaan Persis dan Muhammadiyah

Walaupun memiliki persamaan dalam beberapa hal, Persis dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam pandangan dan praktek keagamaan. 

Pertama, Persis menganut paham Islam yang lebih konservatif dan tradisional, sementara Muhammadiyah lebih moderat dalam pandangan keagamaannya. 

Kedua, Persis berfokus pada dakwah kepada umat Islam, sementara Muhammadiyah lebih berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan sosial. 

Ketiga, Persis lebih menekankan pada pengembangan paham Islam yang otoritatif, sementara Muhammadiyah lebih terbuka pada berbagai paham Islam yang ada.

Peran serta persatuan islam (persis) dan Muhammadiyah dalam politik praktis

Organisasi Persatuan Islam (Persis) dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam politik praktis di Indonesia. Kedua organisasi tersebut berusaha untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan mempromosikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran Persis dalam Politik Praktis

Persis memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia, terutama dalam era kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan memiliki sejumlah tokoh terkenal seperti Mohammad Natsir, salah satu pendiri Persis, yang kemudian menjadi Perdana Menteri Indonesia.

Dalam politik praktis, Persis memiliki pandangan politik yang berbeda dari organisasi-organisasi politik lain di Indonesia. Persis cenderung lebih mengutamakan kepentingan umat Islam dalam segala aspek kehidupan. 

Organisasi ini juga memiliki pandangan yang konservatif dalam hal keagamaan dan sering kali mengkritik pemerintah yang dinilai tidak memperhatikan kepentingan umat Islam.

Peran Muhammadiyah dalam Politik Praktis

Muhammadiyah juga memainkan peran penting dalam politik praktis di Indonesia. Organisasi ini terlibat dalam sejumlah isu politik, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam. 

Sejumlah tokoh Muhammadiyah seperti Amien Rais dan Din Syamsuddin juga terkenal sebagai tokoh-tokoh politik di Indonesia.

Dalam politik praktis, Muhammadiyah memiliki pandangan yang lebih moderat daripada Persis. Organisasi ini cenderung lebih mengutamakan pendidikan dan kesejahteraan sosial sebagai fokus kegiatan organisasinya. 

Muhammadiyah juga memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap berbagai paham Islam dan menganggap bahwa Islam harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kehidupan politik.

Penutup 

Persatuan Islam (Persis) dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam politik praktis di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki pandangan politik yang berbeda, keduanya berusaha untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan mempromosikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keduanya juga terus berperan penting dalam mengembangkan keagamaan dan sosial di Indonesia.

Dalam bidang keagamaan, Persis dan Muhammadiyah adalah dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dengan sejarah panjang dan perbedaan dalam pandangan dan praktek keagamaan. Meskipun keduanya memiliki persamaan dalam tujuan mereka untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam, mereka memiliki perbedaan dalam pandangan keagamaan dan fokus kegiatan organisasinya. Namun, keduanya tetap berperan penting dalam mengembangkan keagamaan dan sosial.

Demikian uraian singkat mengenai dua organisasi Islam, yakni Persis dan Muhammadiyah. Semoga menjadi bahan penguat ukhuwah, di antara perbedaan yang ada. 

Catatan : mohon masukan mengingat akurasi data mungkin ada yang kurang tepat. 

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih