Mengenal Pengajaran "teaching at the right level" dalam Kurikulum Merdeka

Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, juga dikenal sebagai "teaching at the right level," telah menjadi salah satu pendekatan yang semakin diakui dalam dunia pendidikan. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan setiap peserta didik mendapatkan hak belajar mereka dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 

Filosofi pembelajaran Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada peserta didik menjadi dasar untuk implementasi pendekatan ini, dengan memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik membangun dan meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi.

Tujuan dari pendekatan pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (teaching at the right level) adalah melampaui batasan tradisional tingkatan kelas dan mengenali bahwa peserta didik dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. 

Dengan memahami kesiapan belajar masing-masing individu, pendidik dapat menyusun strategi dan rencana pembelajaran yang tepat guna, meminimalkan kesenjangan dan meningkatkan hasil belajar.

Salah satu cara untuk menerapkan pendekatan pengajaran ini adalah melalui asesmen awal pembelajaran dan penyesuaian tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran, pendidik melakukan asesmen untuk menilai kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi yang telah dirancang. 

Berdasarkan hasil asesmen, rencana pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu, termasuk memberikan pendampingan khusus bagi peserta didik yang memerlukan bantuan lebih lanjut.

Selain itu, dalam penerapannya, pembelajaran berdiferensiasi menjadi kunci penting dalam pendekatan ini. Setiap peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapannya. 

Materi dan metode pembelajaran divariasikan untuk mencakup berbagai gaya belajar dan tingkat kesulitan, sehingga peserta didik bisa lebih mudah menangkap informasi dan mengembangkan potensinya.

Fase perkembangan juga memainkan peran penting dalam penerapan pendekatan ini. Capaian pembelajaran yang harus dicapai peserta didik disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhan mereka. Seiring dengan jenjang/tingkatan kelas, fase perkembangan dibedakan berdasarkan usia kronologis dan usia mental.

Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen dilakukan melalui beberapa tahapan. 

Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang mencakup rencana asesmen formatif di awal dan selama pembelajaran, serta asesmen sumatif di akhir pembelajaran. 

Asesmen formatif awal pembelajaran bertujuan untuk menilai kesiapan peserta didik dan memberikan dasar untuk penyesuaian rencana pembelajaran. Kemudian, pembelajaran berlangsung dengan pendidik memonitor kemajuan belajar peserta didik secara berkala melalui berbagai metode asesmen formatif. 

Akhirnya, asesmen sumatif di akhir pembelajaran dilakukan untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran dan dapat digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran selanjutnya.

Pendekatan pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik adalah langkah maju dalam dunia pendidikan. Dengan memahami dan menghargai perbedaan antara individu dalam kelas, peserta didik akan merasa lebih termotivasi dan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih positif. Pendekatan ini mendukung visi pendidikan inklusif yang memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk berkembang secara optimal dan meraih potensinya secara penuh.