Inilah 3 Makna Mendalam Doa Robbisrohli Sodri Wayassirli amri

Kali ini, abufadli.com akan menggali 3 Makna Mendalam Doa Robbisrohli Sodri Wayassirli amri Wahlul 'uqdatan min lisaani yafqohu qoulii. Tiga makna itu adalah Membuka Dada, Menyemai Keberanian, dan Menajamkan Lisan. Yuk kita baca selengkapnya. 


Di antara beragam doa yang dipanjatkan Nabi Musa as., tersimpan satu kalimat yang begitu masyhur dan seringkali diulang-ulang lidah para pejalan spiritual:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

 "Robbisrohli sodri wayassirli amri wahlul 'uqdatan min lisaani yafqohu qoulii." (QS. Thaha ayat 25-28). 

Lebih dari sekedar rangkaian kata, doa ini menyimpan kedalaman makna dan kekuatan spiritual yang mampu menyentuh relung terdalam sanubari.

Membuka Dada: Lapangan untuk Iman dan Keberanian

"Robbisrohli sodri" artinya "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku." Dada, dalam perspektif spiritual, bukanlah sekedar organ fisik, melainkan tempat bersemayamnya iman, keyakinan, dan keberanian. Dada yang lapang adalah dada yang terbuka untuk menerima hidayah Allah, dada yang kokoh menghadapi tantangan, dan dada yang mampu menampung beban amanah.

Nabi Musa as. memohon dada yang lapang saat ia diutus untuk menghadapi Firaun, penguasa yang zalim dan ingkar. Dada yang lapang memungkinkan Nabi Musa as. untuk menyampaikan kebenaran dengan penuh keberanian, tanpa dihinggapi rasa gentar. Lapangnya dada beliau juga membuatnya mampu menampung beban amanah dakwah yang begitu berat.

Bagi kita, doa ini adalah pengingat untuk senantiasa membuka diri terhadap kebenaran, untuk tidak mudah dikungkung oleh keraguan dan ketakutan. Dada yang lapang akan memungkinkan kita untuk berani berbuat kebaikan, berani menegakkan keadilan, dan berani menghadapi segala tantangan hidup dengan kepala tegak.

Menyemai Keberanian: Menyeberangi Laut Keraguan

"Wayassirli amri" artinya "mudahkanlah untukku urusanku." Urusan hidup, bagi setiap manusia, pastilah sarat dengan lika-liku dan tantangan. Ada saatnya kita merasa tersesat di tengah labirin persoalan, bingung mencari jalan keluar, dan bahkan nyaris putus asa.

Dalam doa ini, Nabi Musa as. memohon kemudahan dalam menghadapi urusannya. Kemudahan bukan berarti jalan yang selalu mulus, tapi kekuatan dan ketabahan untuk melampaui segala rintangan. Ini adalah doa untuk menumbuhkan semangat juang, untuk tetap berikhtiar dan tidak menyerah.

Bagi kita, doa ini menjadi senjata untuk menyeberangi laut keraguan dan ketakutan. Ini adalah pengingat bahwa Allah tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kemampuannya. Dengan keyakinan dan ikhtiar, setiap persoalan, sebesar apapun, dapat dihadapi dan diselesaikan.

Menajamkan Lisan: Bahasa yang Menerobos Hati

"Wahlul 'uqdatan min lisaani yafqohu qoulii" artinya "dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." Lisan, dalam konteks doa ini, tidak hanya sekedar organ untuk berbicara, tapi juga alat untuk menyampaikan kebenaran, dakwah, dan nasihat.

Nabi Musa as. memohon agar lisannya dibebaskan dari kekakuan, agar kata-katanya dapat menembus hati dan pikiran orang-orang yang akan ia dakwahi. Ini adalah doa untuk kelancaran dalam menyampaikan pesan, untuk mendapatkan hidayah dalam memilih kata, dan untuk keberhasilan dalam menanamkan kebaikan di hati orang lain.

Bagi kita, doa ini menjadi pengingat untuk selalu menjaga lisan kita. Kata-kata yang keluar dari mulut kita haruslah bermanfaat, membangun, dan menyejukkan. Dengan lisan yang lurus dan tajam, kita dapat menyebarkan kebaikan, memberikan nasihat yang tepat, dan menyentuh hati orang-orang yang kita cintai.

Robbisrohli Sodri: Doa yang Menembus Langit dan Mengubah Diri

Lebih dari sekedar rangkaian kata, "Robbisrohli sodri wayassirli amri wahlul 'uqdatan min lisaani yafqohu qoulii" adalah doa yang memancarkan kekuatan spiritual. Doa ini bukan hanya memohon kemudahan dan kelancaran, tetapi juga memohon keteguhan iman, keberanian, dan kemampuan untuk menyampaikan kebenaran dengan tepat.

Dengan mengamalkan doa ini, kita tidak hanya berharap kemudahan dalam urusan dunia, namun juga berharap untuk menjadi pribadi yang lebih lapang dada, lebih berani menghadapi tantangan, dan lebih mampu menyebarkan kebaikan melalui lisan kita. Jadikan doa ini sebagai mantra harian, sebagai pengingat bahwa dengan pertolongan Allah, kita mampu melampaui segala rintangan dan meraih kemenangan sejati.

Semoga Allah senantiasa melapangkan dada kita, memudahkan urusan kita, dan melancarkan lisan kita untuk senantiasa menyampaikan yang hak. 

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih