Apakah di Telapak Kaki Setiap Ibu ada Surga?



Telapak kaki ibu mengambil bagian menjadi ibu rumah tangga, mengurus sendiri anak-anak, suami dan rumahnya, memang tidak seindah telapak kaki para artis. Telapak kaki ibu rumah tangga selalu berhubungan dengan dapur, kamar mandi, halaman rumah, dan ruang-ruang lainnya untuk senantiasa dijaga kebersihan dan kerapihannya. Bahkan seringkali sulit untuk dirapikan karena pengasuhan terhadap anak lebih prioritas dan pendidikan terhadap anak harus terlaksana.

Maka wajar telapak kaki ibu rumah tangga nyaris tidak terawat, seringkali terlihat pecahan-pecahan kulit tanda kesibukannya membuat kakinya selalu bersentuhan dngan lantai dan sabun cuci. Ibu juga hampir tidak punya waktu untuk memberikan krim atau lotion setiap hari agar telapak kakinya tetap lembut dan indah.

Namun telapak kaki ibu rumah tangga bukanlah sembarang telapak kaki. Tidak dinilai karena kemulusannya atau tidak, tidak dinilai karena keindahan kakinya atau tidak, tapi dinilai dari amal solehnya mempertanggungjawabkan semua beban rumah tangga yang dipikulnya. Itulah fungsi dan peran sebagai ummun wa robbatul bayt.

Apa itu ummun wa robbatul bayt?

Ummun wa robbatul bayt adalah posisi agung bagi perempuan, di mana setiap injakkan kakinya mengurusi rumah tangga adalah pahala yang agung. Setiap langkah dan larinya oleh telapak kakinya sendiri memberikan pengasuhan dan pendidikan terbaik adalah limpahan-limpahan kebaikan yang berbuah syurga yang agung. Bahkan tak satupun kebaikan yang dilakukan ibu untuk rumah tangga dan anak-anaknya selain doa yang agung dari penduduk bumi dan langit.

Inilah sejatinya makna " Surga di bawah telapak kaki ibu". Surga yang sudah ada dalam setiap langkah-langkah kaki ibu ini semestinya akan mengantarkan anak-anaknya menjadi generasi terbaik di era peradaban terbaik. Tanggung jawab menyiapkan anak-anaknya yang dirindukan surga selalu dia jaga. Resah jika anak-anaknya tidak taat kepada Allah, gelisah jika anak-anaknya terjerumus dalam dosa.

Apakah di telapak kaki setiap ibu ada surga ?

Ternyata tidak bunda...Banyak ibu saat ini telapak kakinya berlumuran dosa yang mengantarkannya masuk ke dalam api neraka. Mereka melangkah mencari sesuatu yang menjerumuskan, meninggalkan anak-anak dan rumah tangganya demi materi. Di antara mereka ada yang dengan terpaksa keluar dari rumahnya karena beban nafkah keluarga. Terpaksa tidak lagi mengurus dan mendidik sendiri anak-anaknya, karena hidup harus berlanjut, kebutuhan perut harus terpenuhi.

Di antaranya juga ada yang keluar meninggalkan rumah dengan senang hati demi karir dan prestasi kerja, menikmati materi berlimpah, anak diserahkan kepada pembantu, baby sitter  , day care, TPA dll. Akan tetapi ketika ibu sudah tua dan anak-anak telah dewasa, ibu pun tak rela dititipkan di rumah jompo oleh anak-anaknya. Ibu merindukan bakti yang tulus dari anak-anaknya.

Bagaimana mungkin seorang ibu mendapatkan bakti dari anaknya bila ketika mereka masih kecil ibu abai dalam mengasuh dan mendidik mereka. Penyesalan tidak lagi berguna saat ibu tidak menjaga surga di telapak kakinya.

Akhirul kalam....

Inilah kehidupan negara koorporasi yang dijalankan kapitalisme global yang mencampakkan peran ummun wa robbatul bayt, tidak menjaganya sehingga lahirlah generasi-generasi yang rusak. Anak-anak tidak lagi menghormati ibu, seringkali malah menyakiti mereka dengan perilaku seks bebas, narkoba, aborsi, tawuran, pembunuhan dll. Sengaja atau tidak, peran ibu yang tercampakkan ini telah menghilangkan harumnya surga di telapak kakinya.

Banyak ibu pada akhirnya tidak punya kesempatan lagi bersama anak-anaknya ketika sudah uzur, mendapatkan kesolehan mereka menjadi generasi cahaya mata, karena anak pun sudah tidak peduli, tidak pernah merasakan kasih sayang sang ibu sewaktu kecil. Wajar saja saat dewasa tidak pula mencurahkan kasih sayang karena batin ibu dan anak sudah hilang, tidak terpaut kuat. Maka jagalah surga di telapak kakimu, Ibu!

Menjadi Ibu Tangguh, Seri Parenting Ideologis bersama Ibu Yanti Tanjung
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih