Mengenal Syirik Ashghar (syirik kecil), pengertian dan Jenis-jenisnya

Postingan terdahulu saya membahas mengenai syirik akbar (syirik besar) dan akibatnya bagi keimanan seseorang. Dan pada kesempatan ini saya bahas syirik yang kedua, yaitu syirik ashghar (syirik kecil). Tiada lain agar kita selalu waspada dan tidak terjerumus ke dalam perilaku dua syirik dimaksud.

Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhiid dan merupakan wasilah (jalan, perantara) kepada syirik besar. 


Macam-macam Syirik Kecil
------------------------------------------
Syirik kecil ada dua, yaitu :

1. Syirik zhahir (nyata)

Yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan, misalnya bersumpah dengan selain Nama Allah subhaanahu wa ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “ Barang siapa bersumpah dengan selain Nama Allah, maka ia telah berbuat kufur atau berbuat syirik” (HR At-Tirmidzi, Al Hakim, dan Ahmad)
Syirik dan kufur yang dimaksud di sini adalah syirik dan kufur kecil.

Qutailah bintu Shaifi Al Juhaniyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwasannya ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam, dan berkata, “ Sesungguhnya kamu sekalian (para sahabat) melakukan perbuatan syirik. Kalian mengucapkan : ‘ Atas kehendak Allah dan kehendakmu,’ dan mengucapkan : ‘Demi Ka’bah’. Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam memerintahkan para shahabat apabila hendak bersumpah agar mengucapkan :

Wa robbil ka’bati, wa an yaquuluu : maa syaa Allohu tsumma syi’ta”
Demi Allah, Pemilik Ka’bah, dan mengucapkan : Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu

Adapun syirik kecil dalam perbuatan, seperti memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal marabahaya. Seperti menggantungkan jimat (tamimah) karena takut dari ‘ain (mata jahat) atau yang lainnya.

Jika seseorang meyakini bahwa kalung, benang, atau jimat itu sebagai sebab untuk menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka perbuatan itu adalah syirik ashghar, karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnya marabahaya) dengan hal-hal tersebut.

Adapun jika ia berkeyakinan bahwa gelang, kalung, atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya dengan sendirinya, maka perbuatan tersebut termasuk syirik akbar (syirik besar ), karena ia menggantungkan diri kepada selain Allah.

2. Syirik Khaafi ( tersembunyi )

Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niyat, seperti riya’ (ingin dipuji orang lain) dan sum’ah (ingin didengar orang lain), dan yang lainnya. 

Seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapat pujian manusia, missal dengan memperindah shalatnya (karena dilihat orang) atau bershadaqah agar dipuji atau memperindah suaranya dalam membaca al Qur’an agar didengar orang lain sehingga mereka pun menyanjung dan memujinya.

Suatu amal apabila tercampur dengan riya’, maka amal tersebut tertolak, karena itu Allah mmerintahkan kita untuk berlaku ikhlas.

Allah ta’ala berfirman :

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (١١٠)

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (QS Al Kahfi [18]:110)

Kedua hal tersebut ( amal shalih dan tidak menyekutukan Allah ) merupakan rukun amal yang maqbul (diterima). Yaitu harus benar-benar tulus ikhlas karena Allah (menjauhi perbuatan syirik) dan harus sesuai dengan syari’at (sunnah) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.


Bentuk-bentuk kesyirikan ---------------------------------
Di antara bentuk-bentuk kesyirikan yang masih diyakini oleh sebagian kaum muslimin antara lain :

1. Meminta suatu maslahat atau dijauhkan dari mudharat (bahaya) kepada kuburan Nabi, habib, wali, kiyai dan yang lainnya, serta bernadzar dan menyembelih hewan untuk mereka

2. Mempercayai dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang pintar, tukang ramal, dan yang sepertinya serta meminta perlindungan kepada jin.

3. Mempercayai jimat, tongkat, tangkal, batu akik, susuk, pusaka, barang sakti, ramalan bintang (zodiac) dan lainnya.

4. Mempercayai dan menggunakan jampi-jampi, pellet, guna-guna dan yang lainnya.

Akhir Kalam -----------------------------
Syirik merupakan kemaksiatan yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan dosa yang paling besar, yang tidak akan diampuni Allah ta’ala, jika pelaku syirik mati di atas syirik dan tidak bertaubat.

Maka dari itu, seharusnya kita berusaha keras agar terhindar dari kesyirikan, dalam niat, ucapan, dan perbuatan. Kata kuncinya, BELAJAR. Belajar memahami secara mendalam apa saja yang termasuk bentuk perilaku syirik. Sekali lagi, agar kita tidak terjerumus.

Selamat bermujahadah
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih