Inspirasi cara menjadi pemuda aktif menginspirasi

Gegap gempita kelulusan Ujian Nasional (UN) baru saja usai. Alhamdulillah, senangnya melihat para remaja berhasil melaluinya dengan jujur dan cermat, juga tidak tenggelam dalam euforia berlebihan perayaannya. Ya, inilah saatnya aku mulai merancang masa depanku untuk meraih ridho Allah subhanahu wa ta'ala. Tanamkan kalimat itu di hati adik-adik remaja.

Para remaja itu sebentar lagi akan memasuki kehidupan kampus, mahasiswa mamen. Masuk dan menang. Tidak zamannya lagi jadi pemuda mainstream yang hobi galau di medsos, keluyuran nongkrong sana-sini pacaran, merepotkan orangtua, dan hanya membebek gaya selebriti. Saatnya menjadi pemuda berprestasi. Sholeh sholeh, aktif menginspirasi. Caranya gimana?

Inspirasi cara menjadi pemuda aktif menginspirasi

Pertama, biarkan semua perbuatan semata-mata untuk meraih ridho Allah.
Menimba ilmu di perguruan tinggi itu tidak gampang, butuh perjuangan. Tapi semua beban akan terasa ringan ketika diniatkan lillah. Niatkan karena Allah, tak sekedar dapat gelar, pekerjaan bergengsi, dan yang lainnya.

Kedua, bersungguh-sungguhlah. 
Imam Syafi'i berkata, " Kesungguhan itu mendekatkan yang jauh dan membuka pintu yang terkunci". Siapa bersungguh-sungguh akan berjaya. Jangan minder jika mungkin memiliki kekurangan fisik, tak punya biaya, atau alasan lainnya. Ingat, modal utama adalah kesungguhan.

Nothing is impossible, bahkan dalam kata impossible, bisa kita temukan kata, "i'm possible", aku bisa. Ya, apapun bisa dicapai asal mau bersungguh-sungguh dan bercita-cita mulia.

Ketiga, istiqomah di jalan-Nya.
Di kampus ada beragam komunitas, organisasi intra maupun ekstra. Pandailah memilih komunitas yang mendekatkan diri kepada Allah dan melatih untuk berani terjun ke masyarakat.

Boleh saja ikut komunitas berbasis hobi, tapi ngaji harus jalan terus. Itu akan membantu istiqomah di jalan Allah.

Keempat, jadikan buku selezat cokelat. Hari gini cuma asyik sama gadget? Tidak suka baca buku? Rugi, men. Buku, selain selesai coklat, gizinya padat. Tidak percaya? Coba baca biografi tokoh-tokoh besar dunia, mereka tidak lepas dari hobi membaca. 

Bacaan daring (online) sah-sah saja, tapi yakin, feel-nya pasti beda. Buku bisa dihadiahkan dan menjadi barang berharga yang bisa diwariskan. Selain itu, membaca buku adalah salah satu metode terbaik melatih konsentrasi dan menghafal.

Dalam kitab legendaris Ta'limul Muta'alim dijelaskan bahwa hal-hal yang menguatkan hafalan adalah tekun belajar, aktif mengurangi makan, qiyamul lail, dan membaca al-Qur'an. Semua itu akan jadi senjata ampuh dalam berjuang menimba ilmu.

Kini, bulatkan tekad, panjatkan doa, dan ayunkan langkah. Selamat datang di ranah pergerakan, selamat datang generasi pemimpin bangsa. 
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih