3 Fase Hijrah Muslimah dalam Hal Busana


Siapa sih yang tak mengenal kata "Hijrah"? Hijrah secara sederhana bermakna perpindahan, pergantian. Perpindahan dari satu keadaan yang buruk menuju keadaan yang lebih baik, perpindahan dari sebuah negeri kafir menuju negeri Islam. Namun tidak sekedar berpindah, dikatakan hijrah secara syar'i selain menuju ke arah yang lebih baik, juga diniatkan semata karena Allah Ta'ala.

Momen yang sering digaungkan untuk berhijrah biasanya dikaitkan dengan awal tahun hijriyah, yang memang menjadi titik tolak perkembangan Islam secara massif melalui pembangunan peradaban Madinah.

Senyatanya, hijrah itu mulai kapan saja, dan mulai dari mana saja, bahkan dari hal terkecil sekalipun.

Untuk siapa kewajiban hijrah ini? Tentu untuk siapa saja yang memiliki kesadaran agar hidupnya lebih baik menurut pandangan syariat. Yang memiliki visi bahwa hidupnya dijadikan ajang pemenuhan segala kewajiban dan meninggalkan segala yang dilarang menurut syariat.

Lalu, bagaimana tahapan hijrah yang dimulai dari busana bagi muslimah?

Setidaknya ada 3 fase (tahapan) bagi muslimah untuk berhijrah dalam hal pakaian, yaitu :

Fase Pertama, Yang BELUM MENUTUP AURAT, yuk Segera Penuhi kewajibanmu 

Perlu para akhwat sadari, bahwa menutup aurat itu bukan perintah untadz, bukan perintah orang tua, atau karena malu sama teman jika tak berhijab. Perintah menutup aurat datangnya dari Sang Maha Pencipta, Sang Maha Pemberi rizki bagi sekalian makhluk, yakni Allah Ta'ala.

Allah SWT berfirman:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا  ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوبِهِنَّ  ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُهُنَّ أَوِ التّٰبِعِينَ غَيْرِ أُولِى الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ  ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ  ۚ وَتُوبُوٓا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
(QS. An-Nur 24: Ayat 31)

Jadi tambah yakinkan, bahwa perintah menutup aurat adalah perintah Allah Subhanahu wa ta'ala.

Fase Kedua, Yang SUDAH MENUTUP AURAT, yuk Sempurnakan sesuai syariat

Nah, ini tahapan kedua setelah Antum para muslimah memberanikan diri berhijrah dengan menutup aurat, kini kewajiban berikutnya adalah menyempurnakannya agar sesuai syariat. Bagaimanapun, menutup aurat tidak asal menutup aurat, tapi harus sesuai syariat Islam. Gali terus keilmuannya, bagaimana berhijab yang benar. Secara garis besar Allah Ta'ala memberikan panduannya.

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا النَّبِىُّ قُل لِّأَزْوٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلٰبِيبِهِنَّ  ۚ ذٰلِكَ أَدْنٰىٓ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ  ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)


Fase ketiga, Yang SUDAH BERHIJAB SYAR"I, yuk kita dakwahkan ke orang yang kita cintai 

Tidak mau kan Antum baik sendirian? Jika kita sudah berusaha menapaki jalan syari'at (dengan segala kekurangan dan kelemahan dalam menjalaninya), kewajiban agung berikutnya adalah mengajak orang lain berbuat kebaikan sebagaimana yang kita yakini dan kita lakukan. Ini DAKWAH namanya,

وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْن 

Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS Al Fushilat ayat 33 )

So, sahabat muslimah, Islam telah memberikan tempat terbaik dan derajat mulia bagi kaummu, maka jangan sia-siakan kehormatan ini. Penuhi seruan Allah untukmu agar menyempurnakan menutup aurat sesuai syariat, dan ajaklah kaummu untuk melakukan yang sama.

Wallahu a'lam.

***Terima kasih bagi yang telah membuatkan gambar illustrasi untuk artikel ini
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih