New Normal, Peluang Berkarya Bagi Kita, Siapkah?

Tak bosan kita membaca segala fenomena yang terjadi, baik itu kebaikan maupun keburukan, versi kita. Semua silih berganti menghampiri, menguji sejauh mana ketangguhan kita sebagai umat Islam.

Termasuk kondisi terbaru saat ini yang sedang kita alami, wabah membawa aneka rasa resah. Semua ini memerlukan kedewasaan kita menyikapinya. Apakah ending-nya, menambah ketangguhan iman, atau justru terjebak kesia-siaan dan dosa.menyikapinya, ada baiknya kita baca artikel di bawah ini. Selamat membaca!

New Normal Edition. Bagi kita, new normal hanya penyesuaian saja. Dan ini bukan kali pertama bagi kita. Dalam perjalanan hidup kita, kita berkali-kali melakukannya, terpaksa atau sukarela

Manusia itu memang makhluk yang paling adaptif, itu yang menyebabkan kenapa mereka sulit punah. Dan seringkali untuk bisa menyesuaikan kita harus dipaksa

Tak ada yang tetap dalam kehidupan kecuali perubahan. Karena perubahan itu sendiri adalah tanda kehidupan, sedangkan diam berarti kematian

Air yang mengalir menjamin jernihnya, bila menggenang ia mengeruh. Bumi masih terjaga sebab ia berotasi pada sumbunya dan berevolusi pada matahari

Hakikat dan nilai perbuatan manusia takkan berubah sampai hari kiamat. Berzina tetap dosa, begitu juga mencuri dan membunuh. Yang beda? perantara dan caranya saja

Maka new normal sejatinya hanya penyesuaian, yang sudah pernah kita lakukan, dan akan terus kita lakukan, bedanya karena covid-19 ini, lebih ekstrim, lebih memaksa

Memang, kehidupan beragama sangat terdampak dengan adanya wabah ini. Sebab Islam adalah agama berjamaah, dan dalam masa wabah, berjamaah = infeksi masif

Tapi apa esensi berjamaah? Adalah gerakan dalam kumpulan, dan kekuatan dalam kerumunan, ini yang masih bisa dijaga, meski lewat berjamaah online

Di bidang dakwah, kita pun coba untuk tetap berdakwah. Nilai dan hakikatnya tetap, tapi sekarang dipaksa untuk lebih serius dalam membuat konten dan alat produksinya

Hasilnya, menjamurnya kajian-kajian tematik online yang bahkan lebih bernas dari segi konten. Perubahan itu selalu hadirkan tantangan dan kesempatan, pertanyaannya, kita mau bersiap atau tidak

Jadi, ketimbang berpusing pada apakah ini semua konspirasi atau tidak, atau menuduh bahwa ini adalah rancangan untuk menjauhkan kaum Muslim dari masjid, lebih baik berbenah

Agar kita termasuk jadi yang paling siap untuk kondisi apapun yang akan dihadirkan bagi kita. Kita yakin, Al-Qur'an dan As-Sunnah pasti akan selalu update, relate dengan kita

Challenge-nya, bagaimana caranya kita bisa menghantarkan kebaikan Islam dengan cara yang paling keren, agar hakikat dan nilai Islam tetap eksis?

Sebuah catatan opini seorang pemuda pengemban dakwah, bisa Anda saksikan juga di channel Youtube: 
https://youtu.be/TjGnEq_nCRU
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih