Doa Suami Ketika Istrinya Hamil

Illustrasi dari Unida Gontor

Doa Suami Ketika Istrinya Hamil
- Memiliki seorang anak buah cinta dalam pernikahan, adalah dambaan setiap pasangan. Ia menjadi tumpahan kasih sayang, menggenapi kasih sayang suaminkepada istrinya, dan begitu pun sebaliknya, istri kepada suaminya. 

Anak pun menjadi harapan bagi orang tuanya, untuk melanjutkan keturunan. Melahirkan generasi yang menjadi investasi amal dan pahala kelak di akhirat. 

Maka tak heran jika hati seorang suami membuncah dipenuhi kegembiraan, ketika sang istri dinyatakan positif hamil. Sang ibu pun begitu bahagia akan kehamilannya, merasa akan lengkaplah posisi dirinya sebagai istri dan menjadi ibu. 

Kehamilan adalah harapan. Namun anak dan keturunan yang bagaimana yang diharapkan suami dan istri? 

Tentu dengan mantap kita katakan, anak dan keturunan yang solih dan solihah, keturunan yang taat menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya, keturunan yang akan membawa ayah bundanya masuk ke dalam Surganya Allah. 

Bagaimana Ikhtiarnya agar Anak yang dikandung menjadi anak yang solih dan solihah? 

Banyak yang bisa dilakukan sebagai ikhtiar untuk menjadikan keturunannya menjadi harapan hakiki ayah bunda. Salah satunya, ada yang perlu dilakukan suami dan istri ketika dalam masa kehamilan, yaitu BERDOA. 

Ada beberapa doa yang bisa diamalkan oleh suami khususnya ketika istrinya mengandung, antara lain:

1. Membaca Surat al-Fatihah sebanyak 7 kali setiap ba’da shalat shubuh dan ditiupkan pada perut ibu hamil. 

2. Membaca surat al-Insyirah (Alam Nasyrah) sebanyak 7 kali setiap ba’da shalat maghrib dan ditiupkan pada perut ibu hamil. 

3. Memperbanyak membaca berdoa di bawah ini: 

 اَللّٰهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَادَامَ فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَآؤُكَ شِفَآءً لَايُغَادِرُ سَقَمًا. اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِ زَوْحَتِيْ صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ. اَللّٰهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَقْتَ وِلَادَتِهَا سَهْلًا وَتَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا وَعَاقِلًا حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلًا. اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

 Allâhumma-ḫfadh waladî mâ dâma fî bathni zaujatî wa-syfihi antasy-syâfi lâ syifâ’an illâ syifâuka syifâ’an lâ yughâdiru saqaman. 

Allâhumma shawwirhu fî bathni zaujatî shûratan ḫasanatan wa tsabbit qalbahu îmânan bika wa bi rasûlika. 

Allâhumma akhrijhu mim bathni zaujatî waqta wilâdatihâ sahlan wa taslîman. Allâhumma ij‘alhu shahîhan kâmilan wa ‘âqilan ḫâdziqan ‘âliman ‘âmilan. 

Allâhumma thawwil ‘umrahu wa shahhih jasadahu wa ḫassin khuluqahu wa afshah lisânahu wa aḫsin shautahu li qirâ-atil hadîtsi wal qur’ânil ‘adhîm bi barakati Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam. Walhamdulillâhi Rabbil ‘âlamîn. 

Ya Allah, jagalah anakku selama ia berada dalam perut istriku, sehatkan ia, sesungguhnya Engkau Yang Maha Menyehatkan, tak ada kesehatan kecuali kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tak terganggu penyakit. 

Ya Allah, bentuk ia yang ada di perut istriku dalam rupa yang baik, tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu pada Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkan dia dari perut istriku pada saat kelahirannya secara mudah dan selamat. 

Ya Allah, jadikan ia utuh, sempurna, berakal, cerdas, berilmu, dan beramal. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan rupanya, dan fasihkan lisannya untuk membaca hadits dan Al-Qur’an Yang Agung, dengan berkah Nabi Muhammad ﷺ. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

Itulah salah satu doa yang bisa diamalkan oleh seorang suami ketika istrinya hamil. Ini sebagai ikhtiar bagi kebaikan janin yang dikandung sang istri. Sebuah ikhtiar hamba, namun tentu segala keputusan ada dalam genggaman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga bermanfaat. 

Ditulis di dr. Jorgi, 27/8/2021, 09.00-10.00

Sumber:

Buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih, 2010 (Kediri: Pustaka Gerbang Lama), hal. 118. 

Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih