8+ Karakteristik Rumah yang Tidak dimasuki Malaikat Rahmat

Rumah yang tidak dimasuki malaikat rahmat

Setiap Muslim pasti tidak ingin rumahnya dijauhi malaikat. Mengapa? Karena rumah yang dijauhi malaikat berarti jauh dari rahmat Allah. Namun, sudahkah kita mengetahui ciri-ciri rumah yang tidak dimasuki malaikat? Mari kita kaji bersama.

8+ Karakteristik Rumah yang Tidak dimasuki Malaikat Rahmat

1. Rumah Orang yang Memutuskan Silaturahim

Malaikat tidak akan turun kepada suatu kaum yang senang memutuskan tali silaturahim. Allah menyambungkan silaturahim orang yang menyambung silaturahim dan akan memutuskan silaturahim orang yang memutuskannya. Maka, hendaknya kita menjadi orang yang memiliki kesungguhan untuk menyambung tali silaturahim dengan cara mengunjungi kerabat dan saudara.

Silaturahim termasuk dasar bagi tegaknya agama Islam. Rasulullah saw bersabda, 

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tamunya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung tali silaturahim. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan sesuatu yang baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim)

Perhatikan betapa Islam sangat menganjurkan umatnya agar menyambung tali silaturahim dan melarang mereka untuk memutuskannya. Mengapa? Karena selain merupakan perintah Allah, silaturahim juga merupakan media untuk mengundang malaikat ke rumah kita. Dalam Adabul Mufrad, Jam'ul Jawaami' dan lainnya disebutkan bahwa malaikat tidak akan turun kepada kaum yang di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahim.

Maka, jadikanlah rumah kita selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahim.

2. Rumah Orang yang Mendurhakai Orangtua

Malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang digunakan untuk mendurhakai orangtua. Allah telah memerintahkan kepada kita agar berbuat baik kepada orangtua. Bahkan, perintah berbuat baik ini disebutkan secara bersamaan dengan perintah beribadah kepada-Nya. Hal ini sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya,

۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡ‍ٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ

إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."(QS an-Nisaa" [04]: 36)

Tak hanya sebatas itu, durhaka kepada orangtua termasuk salah salu perbuatan yang diharamkan Allah. Bahkan, Allah kelak tak sudi memandang orang yang durhaka kepada orang tua.

Al-Mughirah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Sesungguhnya Allah mengharamkan kamu berbuat durhaka kepada ibu dan mengubur hidup-hidup anak perempuan, serta membenci sifat terlalu banyak meminta dan menyia-nyiakan (mengharamkan) harta." (HR Bukhari)

Manfaat lain dari silaturahim ialah dapat memanjangkan umur dan mengantarkan pelakunya ke dalam surga. Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Hibban, Rasulullah bersabda, "Terdapat tiga orang yang tidak akan masuk surga, yaitu orang yang suka minum khamar, orang yang memutuskan tali silaturahim, dan orang yang membenarkan perbuatan sihir."

Dalam redaksi lain Rasulullah juga bersabda,

"Ada tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat, yanu orangyang mendurhakai orangtua, wanita yang menyerupai lakilaki, dan dayyuts (laki-laki yang membiarkan istrinya menyeleweng dengan laki-laki lain). Juga ada tiga orang yang tidak akan masuk surga, yaitu orang yang mendurhakai orangtua, yang suka meminum khamar, dan yang suka mengungkit-ungkit pemberian yang telah dia berikan kepada orang lain." (HR Ahmad, Nasa'i, Hakim, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah)

3. Rumah Orang yang Memakan Harta Anak Yatim

Malaikat juga tidak akan memasuki rumah yang dihuni oleh orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim. Allah telah mengancam pemakan harta anak yatim dengan dua ancaman, yaitu perutnya penuh dengan api dan dimasukkan ke dalam neraka. Ancaman ini dapat kita lihat dalam firman-Nya,


إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ أَمۡوَٰلَ ٱلۡيَتَٰمَىٰ ظُلۡمًا إِنَّمَا يَأۡكُلُونَ فِي بُطُونِهِمۡ نَارٗاۖ وَسَيَصۡلَوۡنَ سَعِيرٗا

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (QS an-Nisaa" [04]: 10)

Ibnu Daqiq al-'Id mengungkapkan bahwa memakan harta anak yatim dapat menyebabkan kematian yang su' ul khatimah. Allah telah memberikan peringatan kepada kita agar memberikan perhatian dan memelihara anak yatim melalui firman-Nya, 

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS an-Nisaa" [04]: 9)

Kita harus memberikan perhatian yang lebih kepada anak yatim, bukan malah memakan hartanya secara zalim. Sangat banyak tangan, anak belas yatim kasihan, di kelebihan perhatian, sekitar harta, dan sangat bantuan. dianjurkan Terlebih kepada orang-orang yang memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan kepada mereka untuk merawat dan mendidik anak yatim serta mengajak mereka tinggal di rumahnya.

Tentu kita masih ingat sabda Rasulullah saw dalamhaditsIbnu Majah, 

"Sebaik-baik rumah di dalam masyarakat Muslim adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Sebaliknya, seburuk-buruk rumah kaum Muslim adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan buruk."

4. Rumah Orang yang Memakan Harta Riba

Riba termasuk dosa besar yang menyebabkan pelakunya kekal di neraka. Riba artinya penambahan atau penundaan. Karena dalam praktiknya seseorang melebihkan sesuatu atas sesuatu atau menunda mengambil sesuatu. Allah telah menerangkan hukum riba dalam kitab-Nya serta menyebutkan ancaman bagi pelakunya.

Allah Swt berfirman, 

"Orang-orang yang makan (mengambil) ribatidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), 'Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,' padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (QS alBaqarah [02]: 275)

Ayat ini memberikan ancaman yang keras berupa kekekalan di neraka bagi orang yang kembali melakukan praktik riba setelah datangnya larangan. 

Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan terlaknat ini. Laknat yang tidak hanya menimpa pelaku riba, tapi juga orang yang memberinya dan penulisnya. Hal ini bisa kita dapati dalam sabda Nabi saw,

 "Orang yang memakan harta riba, yang memberinya (riba), dan penulisnya, jika merekamengetahuinya, mereka dilaknat melalui lisan Muhammad saw pada hari kiamat." (HR Nasa i)

5. Rumah yang di Dalamnya Terdapat Anjing

Islam adalah agama yang mencintai kebersihan sehingga melarang umatnya memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. 

Banyak sekali nash hadits yang menunjukkan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing. Selain itu, pahala pemilik anjing juga akan susut atau berkurang.

Rasulullah saw bersabda,

"Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)." (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Malaikat yang dimaksud dalam hadits tadi, kata Ibnu Hajar adalah malaikat secara umum, yaitu malaikat hafazhah (penjaga) dan malaikat lainnya. Namun pendapat lain menyatakan, kecuali malaikat hafazhah, mereka tetap memasuki rumah setiap orang karena tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah berpisah sedetik pun dengan manusia. Ini merupakan pendapat Ibnu Wadhdhah, al-Khaththabi, dan lainnya.

6. Rumah yang Kosong dari Zikrullah dan Shalawat atas Nabi saw

Rumah yang kosong dari zikrullah, bahkan justru diramaikan oleh perbuatan sia-sia adalah yang dijauhi malaikat rahmat. Rumah seperti ini dipenuhi berbagai macam dosa dan kelalaian.

Rasulullah saw bersabda, 

"Tidaklah suatu kaum berkumpul lalu berpisah dengan tidak berzikir kepada Allah dan membaca shalawat atas Nabi, melainkan mereka beranjakdenganbauyang. lebih busuk daripada bangkai." (HR Baihaqi)

Masuk dalam kategori ini ialah rumah yang bertipe kuburan, yakni rumah yang tak pernah digunakan untuk membaca al-Quran di dalamnya. Demikian pula dengan rumah yang bertipe restoran, yang hanya digunakan untuk pesta dan makan-makan. 

Tipe rumah yang bagus ialah rumah yang multifungsi, yakni tak hanya untuk makan dan istirahat, tapi juga untuk ibadah, pendidikan anak, pengajian, dan kegiatan sosial.

7. Rumah yang di Dalamnya Terdapat Lonceng

Jika kita menginginkan malaikat rahmat memasuki rumah kita, hendaknya kita menyingkirkan lonceng dari rumah kita. 

Rasulullah bersabda, 

"Malaikat tidak akan menemani sekelompok manusia di tempat yang di dalamnya terdapat anjing atau lonceng." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

Dalam hadits tersebut Rasulullah saw melarang keberadaan lonceng di rumah kita, juga lonceng yang digantungkan pada leher anak-anak atau binatang. Dengan meninggalkan lonceng, setan akan menyingkir dan malaikat akan hadir mempersembahkan doa, ampunan, kebahagiaan, kelapangan, dan keamanan kepada Allah bagi kita.

Gereja adalah salah satu tempat penyekutuan Allah dan di dalamnya terdapat lonceng, sehingga ia merupakan tempat yang paling jauh dari keridhaan Allah, tempat yang paling dijauhi malaikat.

Imam Nawawi, saat mensyarah hadits tersebut mengatakan bahwa hadits ini menghinakan seseorang yang membawa anjing dan lonceng ketika bepergian. Malaikat rahmat tidak akan mendampingi seseorang yang membawa atau memiliki salah satu dari-keduanya. Yang dimaksud malaikat di sini adalah malaikat rahmat yang senantiasa memohonkan ampunan, bukan malaikat hafazhah yang tugasnya mencatat amal perbuatan manusia.

8. Rumah yang Penuh Ratapan Menangisi Mayat

Di antara kebiasaan buruk manusia ketika ditimpa musibah kematian ialah meraung-raung sambil merobek-robek baju atau memukul-mukul pipi, sebagai pernyataan tidak rela atas takdir Allah. Ini termasuk perbuatan tercela yang dilarang oleh Allah.

Selain itu, orang yang meratapi mayat juga mendapatkan sanksi dan kerugian yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Malaikat tidak akan membacakan shalawat untuknya.

b. Pada hari kiamat dia akan dibangkitkan dengan mengenakan baju dari bahan ter dan kain dari kotoran besi yang gatal.

c. Perbuatan yang dilakukannya merupakan perbuatan kaum jahiliah.

d. Pelakunya akan dijauhkan dari rahmat Allah.

e. Nabi saw lepas tangan darinya.

f. Pelakunya akan mendapatkan keburukan yang sangat nyata, yaitu tidak didampingi oleh malaikat rahmat.

Di antara nash-nash hadits yang menunjukkan kebenaran sanksi dan kerugian tersebut adalah sebagai berikut.

"Malaikat tidak akan membaca shalawat kepada wanita yang meratapi mayat dan menangisinya dengan cara meraung-raung."(HR Ahmad)

Dalam redaksi lain beliau juga bersabda,

"Wanita yang meratapi mayat, jika tidak bertobat sebelumdiameninggal dunia, pada hari kiamat akan dibangkitkan dengan mengenakanbajudari ter dan kain yang akan menimbulkan penyakit gatal-gatal. (HRMuslim dan Ahmad)

Penulis kitab Aunul Ma'buud mengatakan bahwa kulitorang tadi akan berkudis (seperti kotoran besi), seakan-akan kulitnya melekat pada badannya. Sedangkan qithraan adalah sejenis minyak panas yang mengguyur unta kurapan.

Rasulullah saw juga bersabda, 

"Ada empat perkara dalam umatku yang termasuk perkara kaum jahiliah yang sulit ditinggalkan oleh manusia, yaitu di antaranya meratapi mayat, mencaci maki keturunan .... " (HR Thabrani, Ahmad, dan Tirmidzi)

Selain rumah-rumah tersebut, masih banyak ciri-ciri rumah yang tidak akan dimasuki malaikat. Di antaranya rumah yang di dalamnya terdapat khamar dan perjudian, rumah yang di dalamnya terdapat kemusyrikan, rumah yang dijadikan tempat permainan dadu, rumah yang di dalamnya terdapat benda haram, rumah orangorang terkutuk, rumah yang digunakan untuk berbuat keji, dan rumah pelaku dosa besar.

Demikianlah karakteristik rumah-rumah yang tidak akan dimasuki oleh malaikat rahmat. Nah, jika kita menghendaki rumah kita dikunjungi malaikat rahmat, kita harus menjadikan rumah kita bersih dan suci dari perbuatan-perbuatan terlarang.

Referensi :
1. Buku "Hari ini Saya Ceramah Apa?"
2. Media online
3. Al Qur'an dan terjemahnya
Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih