4 Golongan Manusia Saat Tertimpa Musibah, Termasuk yang Mana Kita?

Tak seorang pun di dunia ini dapat terbebas dari musibah. Musibah datang tanpa permisi dan pergi dengan izin Allah. Dalam menghadapi musibah, manusia terbagi menjadi empat golongan.

1. Yang Senang Berkeluh Kesah

Berkeluh kesah artinya tidak rela dan kecewa terhadap takdir dan ketentuan Allah. Ini adalah golongan yang paling buruk, paling dibenci Allah, serta paling besar kerugiannya, baik di dunia maupun di akhirat. Musibah adalah sesuatu yang menyakitkan, tapi hal itu akan terasa semakin menyakitkan jika kita menyikapinya dengan berkeluh kesah.

Tidakkah kita ingat terhadap peringatan Rasulullah saw kepada laki-laki dan perempuan atas hal tersebut, tatkala beliau bersabda, 

"Bukan termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, menvobek-nyobek baju, dan berdoa dengan doa (kaum) Jahiliyah." (HR Bukhari)

Rasulullah saw juga pernah memberikan peringatan kepada kita akan ratapan dan teriakan yang dilaknat tatkala bersabda, 

"Ada dua suara yang dilaknat; suara seruling ketika mendapat kenikmatan dan suara teriakan ketika mendapat musibah." (Dicantumkan al-Albani dalam Shahiih at-Targhiib)

4 Golongan Manusia Saat ditimpa musibah


2. Orang yang Bersabar

Orang yang sabar menghadapi musibah akan meraih derajat mulia dan dicukupkan pahalanya tanpa batas.

Allah Swt berfirman,


قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."
(QS az-Zumar [39]: 10)

Ada beberapa macam bentuk kesabaran. Keberanian adalah kesabaran terhadap berbagai kesulitan dalam jihad. Menjaga kesucian diri adalah sabar dari berbagai syahwat. Penyantun adalah kesabaran atas pembangkit amarah. Dan menjaga rahasia adalah kesabaran dari menyiarkan rahasia.

Pahala sabar lebih besar daripada kesabaran itu sendiri. Sekiranya pemahaman ini telah menancap kokoh dalam hati orang vang bersabar, ia benar-benar akan berharap agar seluruh kehidupannya adalah ujian.

3. Orang yang Ridha

Orang yang ridha memiliki derajat lebih tinggi dari dua orang sebelumnya. Sebab, ia telah bersabar sekaligus ridha dengan ketentuan Allah. Selain itu, ia juga merasa tenang dengan takdir dan qadha Pemilik langit dan bumi yang diberikan kepadanya.

Nabi saw bersabda, 

"Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Maka, siapa yang ridha (terhadap ujian tersebut), baginya ridha Allah. Namun, siapa yang marah (terhadap ujian tersebut), baginya murka (Allah)." (HR Abu Dawud)

4. Orang yang Bersyukur

Golongan ini adalah yang paling agung di antara tiga golongan sebelumnya. Sebab, ia telah menghimpun dua perkara terdahulu dan menambahnya dengan perkara yang ketiga, yakni sabar terhadap ujian, ridha, dan hatinya merasa tenang terhadapnya, serta bersyukur atas turunnya ujian kepada dirinya. Allah telah mengistimewakan diri-Nya untuk memberi balasan kepada orang yang bersyukur atas rasa syukur-Nya.

Hanya saja, orang jenis ini (orang yang bersyukur) sangat sedikit sekali. Allah Swt telah menegaskan hal itu dalam firman-Nya.

وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

"... Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih." (QS Saba' [34]: 13)

Andaikan kita benar-benar menjadi hamba yang bersyukur, saat itulah kita telah mencapai derajat yang agung di sisi Allah.

Akhirnya, marilah kita berdoa bersama semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang yang bersabar, ridho, dan bersyukur, bukan golongan orang yang berkeluh kesah dalam menghadapi musibah.

--------------
Hari ini Saya Ceramah Apa? 
Pegangan Praktis dan Cerdas Para Santri Kota 



Deni Kurnia
Deni Kurnia Seorang Pembelajar, tak Lebih